Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Ultrakaya Asia Lebih Banyak ketimbang Amerika!

Kompas.com - 13/11/2013, 11:56 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com — Peta orang-orang ultrakaya di dunia mulai mengalami pergeseran. Jika selama beberapa dekade Eropa dan Amerika Utara mendominasi jumlah miliarder, kini Asia mulai unjuk kedigdayaan.

Menurut hasil sensus perdana The Wealth X and UBS Billionaire 2013, populasi miliarder di dunia mencapai rekor baru menjadi 2.170 orang pada tahun ini dan jumlah kekayaan miliarder di Asia melonjak hampir 13 persen. Oleh karena itu, Asia menjadi kawasan yang paling pesat pertumbuhannya.

Pada tingkat pertumbuhan saat ini, The Wealth X and Billionaire yang melakukan studi global komprehensif tentang kekayaan dan orang-orang ultrakaya memperkirakan, Asia akan memperkecil ketertinggalannya dari Amerika Utara hanya dalam waktu lima tahun.

Asia juga mengalami peningkatan tertinggi dalam populasi miliarder dari sebelumnya hanya 3,7 persen pada 2012 dengan total kekayaan melonjak 13 persen. Hal tersebut dianggap sebagai pergeseran "lempengan tektonik" kekayaan global.
 
Laporan sensus tersebut juga menunjukkan bahwa 810 orang menjadi miliarder sejak krisis keuangan global 2009. Populasi miliarder yang dikombinasikan kekayaan bersih lebih dari dua kali lipat, dari sebelumnya 3,1 triliun dollar AS (Rp 35 kuadriliun/Rp 35.879 triliun) pada 2009 menjadi 6,5 triliun dollar AS (Rp 75 kuadriliun/Rp 75.231 triliun) pada 2013. Jumlah tersebut cukup untuk mendanai defisit  anggaran Amerika Serikat sampai 2024, dan lebih besar dari PDB setiap negara kecuali AS dan China.

The Wealth X and UBS Billionaire Census 2013 meneliti populasi ultrakaya menurut wilayah, negara, jenis kelamin, dan sumber-sumber kekayaan mereka. Menariknya, terdapat temuan kunci, selain akselerasi jumlah miliarder Asia.

Temuan kunci tersebut adalah bahwa populasi miliarder global meningkat 0,5 persen yang diimbangi dengan pertumbuhan total kekayaan sebesar 5,3 persen pda tahun lalu. Eropa tampil sebagai "rumah" bagi sebagian besar miliarder yakni 766 orang. Namun, Amerika Utara memiliki kekayaan paling tinggi yakni 2.158 miliar dollar AS.

Sementara Asia memberikan kontribusi 18 miliarder baru, diikuti Amerika Utara sebanyak 11 orang. Beda lagi dengan Amerika Latin yang dinilai sebagai kawasan yang paling lambat "memunculkan" miliarder dengan pertambahan kekayaan, hanya mengalami pertumbuhan 2,3 persen.

Untuk tahun ini, kekayaan bersih rerata miliarder dunia mencapai 3 miliar dollar AS. Secara global, ada 111 orang yang masing-masing memiliki kekayaan bersih lebih dari 10 miliar dollar AS. Kekayaan bersih gabungan mereka bahkan melampaui nilai 1,9 triliun dollar AS atau lebih besar dari PDB Kanada.

Meskipun gagasan popular miliarder adalah individual kosmopolitan, sebagian besar dari mereka masih berbasis di lokasi yang sama di mana mereka dibesarkan.

Sebanyak 60 persen dari jumlah miliarder tersebut adalah mereka yang mencari kekayaannya mulai dari nol. Sementara itu, 40 persen lainnya mewarisi kekayaan mereka secara turun temurun dari keluarga. 

Hanya 17 persen miliarder perempuan yang memperoleh kekayaannya berkat kerja keras, sedangkan 71 persen memperoleh harta melalui warisan.

The Wealth X bermitra dengan UBS untuk membuat laporan bersama mengenai populasi ultrakaya. UBS sendiri merupakan sebuah lembaga pengelola kekayaan, investasi, dan manajemen bisnis aset global selama lebih dari 150 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com