Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu LED, Hemat Energi tetapi Mahal

Kompas.com - 04/11/2013, 18:46 WIB
Tabita Diela

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan lampu berteknologi light emitting diode (LED) sudah mulai meluas. Bukan hanya konsumen biasa, selebriti bahkan landmark kota pun sudah secara resmi menggunakan lampu berteknologi LED. Apa kelebihan lampu berteknologi LED dibandingkan dengan lampu-lampu lain?

Berikut ini perbedaannya.

Saat ini, setidaknya ada lima jenis lampu yakni lampu pijar, lampu halogen, fluorescent, lampu hemat energi, dan LED.

Lampu pijar adalah bohlam tradisional. Lampu ini tersedia dalam berbagai variasi bentuk, ukuran, dan ukuran watt. Harganya pun sangat terjangkau. Sayangnya, lampu pijar mengonsumsi banyak energi listrik. Lampu ini pun berumur pendek dan memancarkan panas. Sangat berbahaya untuk dijadikan lampu baca karena dapat dengan mudah tersentuh.

Lampu halogen adalah pengembangan dari lampu pijar. Lampu ini memberikan cahaya redup. Bagi yang masih ingin "mempertahankan" otentisitas lampu pijar, lampu ini bisa menjadi solusi. Sayangnya, sama seperti lampu pijar, halogen juga tidak hemat energi.

Pilihan lainnya adalah fluorescent. Lampu ini menghasilkan cahaya dari gas. Dibandingkan lampu pijar, fluorescent bisa dikategorikan hemat. Pasalnya, lampu tersebut dapat menghemat hingga 30 persen. Lampu ini pun relatif aman karena memiliki kandungan merkuri rendah. Desainnya ramping meski mampu menerangi seluruh ruangan. Sayangnya, lampu ini mudah rusak jika sering dimatikan dan dinyalakan. Pecahan lampu ini juga berbahaya.

Setelah melewati era lampu-lampu tidak hemat energi, generasi baru kemudian tampil, yakni lampu hemat energi. Lampu ini mampu menghemat energi sampai 80 persen. Performanya tinggi dan ukurannya pun mungil serta bisa bertahan hingga 6.000 jam. Sayangnya, lampu ini hanya mampu memberikan terang bagi satu ruangan, dan sedikit estetika. Selain itu, lampu ini masih mengandung merkuri.

Alternatif terbaik yang kini tersedia adalah LED. Head of Marketing Lighting PT Philips Indonesia, Ryan Tirta Yudhistira, mengatakan bahwa LED menyala karena perpindahan elektron. Karena tidak ada yang dibakar seperti lampu pijar, maka lampu ini tidak panas dan jauh lebih aman. Selain itu, jika lampu hemat energi bisa menghemat hingga 80 persen, lampu berteknologi LED mampu menghemat hingga 85 persen. Sayangnya, investasi lampu ini cukup mahal pada penggunaan awal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com