Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Membuktikan, Rata-rata Pemilik Rumah Benci Dapurnya Sendiri!

Kompas.com - 16/10/2013, 15:33 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Survey yang dilakukan oleh Houzz.com memaparkan, 94 persen dari 7.812 responden ingin mengganti permukaan meja dapur (countertop) di rumahnya. Kurang dari sepuluh persen responden yang ingin mengganti meja dapurnya tersebut berniat menggunakan material klasik, seperti granit dan batu kuarsa. Dengan kata lain, tak sedikit responden membenci tampilan dapurnya saat ini dan berniat mengubahnya. Anda sendiri?

Hasil survei itu juga membuktikan bahwa melihat citra "dapur impian" yang diinginkan oleh rata-rata peserta survei ternyata relatif mudah. Mereka mudah membayangkan hal berikut ini; 75 persen responden menginginkan menggunakan warna-warna lembut dan netral di dapurnya, 65 persen responden memilih peralatan terbuat dari besi nirkarat (stainless steel), 50 persen responden menginginkan backsplash dari ubin, dan 35 persen responden menginginkan lantai kayu untuk dapur mereka.

www.houzz.com Berdasarkan survei tersebut tampak juga bahwa ukuran dapur tidak serta-merta menentukan kualitasnya. Sebanyak 77 persen responden justeru menginginkan dapur yang tersambung atau terbuka dengan ruang lain, seperti ruang makan atau ruang keluarga.
Umumnya, untuk mendapatkan citra "dapur ideal", para responden tersebut memutuskan membangun dapur dari awal. Mereka rela membongkar seluruh dapur terlebih dahulu untuk mulai membuat dapur yang mereka inginkan. Dengan cara ini, mereka dapat memasukkan berbagai perlengkapan memasak berukuran besar, seperti kompor chef atau chef's stove yang diinginkan 50 persen responden, oven ganda oleh 18 persen responden, dan cerobong induksi oleh sembilan persen responden.

Berdasarkan survei tersebut tampak juga bahwa ukuran dapur tidak serta-merta menentukan kualitasnya. Sebanyak 77 persen responden justeru menginginkan dapur yang tersambung atau terbuka dengan ruang lain, seperti ruang makan atau ruang keluarga.

www.houzz.com Dari survei itu terjawab, sebanyak 79 persen responden mengatakan bahwa mereka ingin memperindah tampilan dan kenyamanan memasak. Disusul sebanyak 59 persen responden yang ingin meningkatkan fungsi dapur, 52 persen ingin meningkatkan kecanggihan alat memasak, dan 48 persen ingin meningkatkan jumlah ruang penyimpanan.
Lantas, apa yang membuat begitu banyak responden tidak menyukai dapur mereka dan ingin mengubahnya? Dari survei itu terjawab, sebanyak 79 persen responden mengatakan bahwa mereka ingin memperindah tampilan dan kenyamanan memasak. Disusul sebanyak 59 persen responden yang ingin meningkatkan fungsi dapur, 52 persen ingin meningkatkan kecanggihan alat memasak, dan 48 persen ingin meningkatkan jumlah ruang penyimpanan.

Menariknya, mengubah tampilan dapur agar nilai rumah turut naik untuk kepentingan penjualan rumah hanya berada di posisi kelima. Artinya, para responden ingin memperbaiki dapur untuk mereka gunakan sendiri. Kemungkinan, karena akan digunakan oleh mereka sendiri, maka mereka sadar akan pentingnya menggunakan perabot ramah lingkungan. Sementara itu, sebanyak 49 persen responden menilai penting menggunakan perabotan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com