Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lahan Serpong Tembus Dua Digit

Kompas.com - 01/10/2013, 17:05 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dampak perubahan orientasi pengembangan properti komersial dan relokasi operasional para pebisnis/perusahaan ke wilayah pinggiran adalah meningkatnya harga lahan. Di area-area yang diperuntukkan sebagai kawasan bisnis, harganya bahkan sudah menembus dua digit.

Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services Sinarmas Land, mengungkapkan, saat ini, harga lahan di area dengan peruntukan komersial di sekitar kawasan Serpong berada pada kisaran Rp 10 juta sampai Rp 13 juta per meter persegi.

"Besaran harga lahan ini akan berubah lebih cepat seiring pertumbuhan kawasan dengan akselerasi pembangunan lebih cepat ketimbang kawasan lainnya. Pertumbuhan harga lahan bisa mencapai 20 persen per tahun," ujar Ishak kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2013).

Sementara itu harga lahan di area pengembangan residensial tembus ke angka Rp 8,5 juta hingga Rp 12 juta per meter persegi. Tak heran, bila pada akhirnya, harga properti-properti pun melonjak drastis.

Untuk sektor perkantoran, harga jual berada pada kisaran Rp 17 juta-Rp 23 juta per meter persegi. Sementara itu harga sewa mencapai level Rp 150.000-Rp 200.000 per meter persegi. Properti residensial mengikuti dengan rentang angka Rp 2 miliar-Rp 8 miliar per unit.

Serpong tak sendiri. Lonjakan harga lahan juga terjadi di wilayah Bekasi. Pertumbuhan semakin menjadi sejak Sinarmas Land dan Summarecon Agung menggarap wilayah ini dengan proyek Grand Wisata dan Summarecon Bekasi.

Kondisi aktual, untuk kawasan yang diperuntukkan sebagai properti komersial mencapai Rp 10 juta per meter persegi, sedangkan untuk hunian sekitar Rp 8 juta per meter persegi.

Menurut  Johannes Mardjuki, direktur utama, pasca-beroperasinya jalan layang KH Noer Ali yang menghubungkan Jl Ahmad Yani dan Summarecon Bekasi, harga rumah di sana sudah mencapai Rp 8 juta per meter persegi. Ini artinya, untuk memiliki satu unit rumah saja dengan luas minimal 144 meter persegi di klaster Vernonia, konsumen harus merogoh pundi sebesar Rp 1,15 miliar.

"Harga akan bergerak naik saat proyek-proyek yang masuk future development mulai direalisasikan, terutama hotel, shopping mall, ruko, dan apartemen," imbuh Johannes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com