Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Real Madrid Anulir Megaproyek di Uni Emirat Arab

Kompas.com - 24/09/2013, 18:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Reuters
worldpropertychannel.com Pulau resor tersebut seluas 430.000 meter persegi yang dilengkapi proyek taman bertema (theme park) Ras Al Khaimah.
worldpropertychannel.com Rencana pembangunan ini mencakup ratusan unit apartemen dan kamar hotel, taman hiburan, museum Real Madrid dan stadion pertama yang menghadap ke laut.
MADRID, KOMPAS.com - Klub sepakbola peraih gelar Liga Champion Eropa 9 kali, Real Madrid FC, boleh saja memiliki sederet pemain tenar macam Cristiano Ronaldo, Gareth Bale dan penghormatan dari komunitas La Liga. Namun, Real Madrid tidak seberuntung musuh bebuyutannya, Barcelona. Setidaknya dalam hal kepemilikan pulau berkonsep resor yang dirancang sebagai basis masa depan.

Real Madrid dipastikan tidak akan membangun sebuah resor mewah di Uni Emirat Arab dalam waktu dekat. Konfirmasi ini disampaikan Presiden Real Madrid, Florentino Perez.

Kepastian tersebut muncul delapan belas bulan setelah pengumuman rencana mereka untuk mengembangkan Real Madrid Resort Island. Pulau resor tersebut seluas 430.000 meter persegi yang dilengkapi taman bertema (theme park) dalam kawasan emirat Ras Al Khaimah.

Pernyataan Perez diperkuat Direktur Proyek Pengembang Induk, Michael Hernandez. Menurutnya, lahan tersebut tidak pernah dibeli untuk pengembangan proyek Real Madrid. Bahkan, tidak ada komitmen apa pun terkait dengan proyek yang telah dinyatakan ditunda tersebut.

Konsep pengembangan pulau resor pertama kali dicetuskan oleh Perez dan pemain legendaris Zinedine Zidane tahun lalu. Banyak pihak menganggap, megaproyek ini merupakan representasi   kemitraan yang sempurna di lokasi strategis. Rencana pembangunan ini mencakup ratusan unit apartemen dan kamar hotel, taman hiburan, museum Real Madrid dan stadion pertama di dunia yang menghadap ke laut.

Pulau ini bakal dibuka pada Januari 2015 dan berpotensi menarik 1 juta pengunjung pada tahun pertama beroperasi.

Namun begitu, banyak pengamat industri justru bersikap skeptis. Megaproyek popular yang hanya mengandalkan nilai jual macam pembalap F1 dan klub sepakbola biasanya tidak akan mampu meyakinkan pemodal dan pembeli. Mereka tidak akan terkesan dengan merek-merek yang ditawarkan.

Lokasinya yang dianggap strategis juga menimbulkan tanda tanya. Beberapa megaproyek yang berlokasi dekat dengan Ras Al Khaimah dan telah lebih dulu dikembangkan malah terhenti alias mangkrak. Ras Al Khaimah merupakan salah satu dari tujuh emirat yang membentuk UEA. Letaknya 90 kilometer dari Dubai yang tenar dengan Burj Khalifa dan megaproyek komersial lainnya. Sehingga, calon investor tak akan ragu berinvestasi di sini.

Sementara Ras Al Khaimah, tak banyak orang mengenalnya dan tidak mendapat informasi yang cukup bagaimana kondisi aktual di lapangan. Apakah pertumbuhannya sepesat Dubai dan Abu Dhabi?

Abu Dhabi justru diketahui telah mengajukan kesediaannya untuk mengambil alih proyek ini. Tapi mungkin hal tersebut akan menjadi masalah di kemudian hari. Pasalnya, Abu Dhabi terkait erat dengan Manchester City, tim yang bermain di Liga Primer Inggris milik Sheikh Mansour. Sheikh Mansour merupakan anggota keluarga penguasa Abu Dhabi.

Real Madrid mungkin memiliki motivasi ekstra untuk maju dan pantang menyerah merealisasikan proyek ini. Mereka tak mau kalah dari Barcelona yang telah memiliki kota pulau sendiri. Meskipun, sejatinya, Real Madrid sudah punya "pulau" sendiri, setidaknya dalam tataran imajinasi kampanye iklan Qatar Airways.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com