Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pensiun, Bloomberg Hidupkan Lagi Megaproyek Lawas

Kompas.com - 20/09/2013, 12:08 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia publik, jika seorang pejabat yang memasuki purnabhakti akan meninggalkan prasasti layak kenang. Hal ini juga berlaku untuk Walikota New York, Michael Bloomberg.

Empat bulan sebelum merampungkan jabatannya, Rabu (18/9/2013), Bloomberg mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali megaproyek multifungsi (mixed use development) di 96th Street, Manhattan. Tak tanggung-tanggung, nilai proyek ini sebesar 1,1 miliar dollar AS (Rp 12,4 triliun). 

Pengembangan baru ini menempati area seluas 2,4 hektar. Di atasnya akan berdiri bangunan seluas 153.290 meter persegi yang mencakup ruang ritel, 1.000 unit apartemen (separuhnya didedikasikan sebagai hunian layak dan terjangkau), museum Andy Warhol, dan perkantoran seluas 23.225 meter persegi. 

Beyer Blinder Belle merancang arsitektural megaproyek berjuluk Essex Crossing ini. Dari area seluas itu, sang desainer mengalokasikan lahan seluas 0,14 hektar untuk ruang terbuka, dilengkapi dengan sekolah, pertanian di atap gedung, sentra komunitas dan ragam ruang lainnya. 

Essex Crossing, yang menggabungkan sembilan petak lahan milik kota, akan menjadi hub inkubasi usaha kecil dengan ruang ritel mikro sebagai generatornya. 

Realitas politik

Pemerintah kota New York dan sejumlah pengembang telah menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan situs yang secara resmi dikenal sebagai Seward Park Urban Renewal Area ini. Beberapa proposal telah diusulkan dan ditolak, karena perselisihan antara kelompok-kelompok masyarakat, pemerintah kota dan pengembang.

Kebutuhan dana senilai Rp 12,4 triliun akan dipasok oleh Delancey Street Associates LLC. Ini merupakan sebuah perusahaan patungan yang terdiri atas L + M Development Partners, BFC Partners, dan Taconic Investment Partners. Para pengembang akan menyetor kepada pemerintah kota sebesar 180 juta dollar (Rp 2,03 triliun).

Namun, sebelum semua ini terwujud, mereka harus menghadapi oposisi. Pasalnya, Bloomberg akan melepas jabatannya dalam waktu empat bulan mendatang. Realitas politik ini menciptakan spekulasi bahwa walikota baru dapat mencoba untuk membatalkan atau merevisi rencana tersebut.

"Walikota baru pasti ingin menempatkan cap sendiri pada proyek. Saya tidak percaya pemerintah kota menghasilkan rencana yang baik," kata Harold Yakub, General Manager The East River Housing Corporation, seperti dikutip The New York Times.

Pemerintahan Bloomberg telah melakukan negosiasi dengan pengembang dan kelompok masyarakat sejak tahun 2008. Paket pembangunan ini adalah hasil dari sebuah kolaborasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pemangku kepentingan masyarakat, akar rumput kepemimpinan lokal dan pejabat terpilih. Rencananya, pembangunan proyek ini akan dimulai pada musim semi 2015 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com