Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bloomberg Paksa Pengembang Bangun Apartemen Murah Meriah

Kompas.com - 14/09/2013, 11:37 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.nydailynews.com Bukan perkara mudah tinggal di unit seluas 30 meter persegi ini bagi ukuran tubuh normal rata-rata orang Amerika. Segalanya harus disesuaikan, termasuk tempat tidur.
www.nydailynews.com Hunian mungil memaksa penghuninya hidup bersih. Efektifitas, harga yang terjangkau, dan tentunya dekat dengan pusat kota adalah efek positif yang bisa diambil dari hunian mungil.
www.nydailynews.com Hanya, bila ingin menghias dengan perabot fungsional, butuh kompromi untuk masalah harga. Semua serba mahal.
www.nydailynews.com Tidak seefektif yang dibayangkan. Namun, pemerintah New York tetap memaksakan proyek ini. Mereka menekan pengembang agar menciptakan unit-unit mungil yang bisa memberikan akomodasi bagi 600.000 pendatang muda selama dua dekade.
KOMPAS.com - Masalah pemenuhan kebutuhan rumah di tengah kota tampaknya bukan hanya milik Jakarta. New York memiliki problem serupa. Harga lahan tinggi memaksa para pengembang di sini "melupakan" apartemen mungil layak huni dengan harga terjangkau. Padahal ada 600.000 anak muda yang membutuhkan hunian murah meriah.

Untuk itu, Gubernur New York, Bloomberg, menginiasiasi proyek apartemen mikro bertajuk "Mike-ros". Unit-unit apartemen dirancang kompak, dengan ukuran 30 meter persegi. Guna menyosialisasikan proyek ini, Bloomberg mengundang editor desk properti New York Daily News, Matt Chaban, untuk mencoba tinggal di dalamnya.

"Saya dan isteri intim kembali berkat program hunian pemerintahan Gubernur Bloomberg," ujar Chaban membuka artikelnya. Hunian semungil ini mempengaruhi hubungan mereka berdua sebagaimana harapan mendapatkan pernikahan yang bahagia.

Apartemen mikro ini awalnya hanya berukuran 23,2 meter persegi. Bukan perkara mudah tinggal di unit sekecil ini bagi ukuran tubuh normal rata-rata orang Amerika. "Segalanya begitu kecil hingga Anda membutuhkan sebuah tempat tidur yang bisa dilipat kembali ke dalam dinding. Semua yang lebih besar dari anjing pudel adalah monster, dan pesta makan malam seperti permainan Twister," imbuhnya.

Namun, pada akhirnya Chaban berhasil beradaptasi dengan cara hidup yang nyaman di dalam apartemen ini. Dia menggunakan "meja tersembunyi" di dapur yang bisa ditarik keluar jika diperlukan. Selain itu, dia juga menyediakan "bar" mungil untuk menyimpan makanan di bawah televisi 42 inchi-nya.

Adakah keuntungan tinggal di dalam hunian mungil?  Menurut Chaban, hunian mungil memaksa penghuninya hidup bersih. Efektifitas, harga yang terjangkau, dan tentunya dekat dengan pusat kota adalah efek positif yang bisa diambil dari hunian mungil. Hanya, bila ingin menghias dengan perabot fungsional, butuh kompromi untuk masalah harga.

Untuk sebuah tempat tidur saja menghabiskan biaya lebih dari 4.000 dollar AS (Rp 45,5 juta), belum lagi kasur dengan busa berpengingat. Menurut Chaban, keinginan gubernur untuk menciptakan hunian bagi kaum muda adalah ide yang baik. Sayangnya, di dalam hunian mungil, penghuni harus kreatif dengan segala hal berbau "ransformer" yang bisa diubah-suai. Untuk membuat hal tersebut dibutuhkan dana setidaknya 60.000 dollar AS (Rp 682,5 juta).

Tidak seefektif yang dibayangkan. Namun, pemerintah New York tetap memaksakan proyek ini. Mereka menekan pengembang agar menciptakan unit-unit mungil yang bisa memberikan akomodasi bagi 600.000 pendatang muda selama dua dekade. Unit-unit semacam ini lebih murah 500 dollar AS (Rp 5,6 juta) dari rerata harga pasar. Kaum muda bisa menyewanya dengan biaya 2.100 dollar AS (Rp 23,8 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com