Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Kian Ketat, Holcim Siapkan Strategi Khusus

Kompas.com - 04/09/2013, 08:34 WIB
Tabita Diela

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Melemahnya nilai tukar Rupiah, kenaikan harga BBM serta kebijakan pengetatan yang diberlakukan pemerintah, berpengaruh terhadap kinerja produsen material seperti PT Holcim Indonesia Tbk. Meski pendapatan semester I 2013 meningkat 7 persen dari periode sebelumnya menjadi Rp 4,482 triliun, namun laba bersih turun. Pada paruh pertama 2012 mereka mencetak laba Rp 505 miliar, sekarang hanya Rp 467 miliar.

Menurut Corporate Communication Manager PT Holcim Indonesia Tbk Diah Sasanawati, pendapatan naik tapi labanya turun terjadi karena beban meningkat. Kondisi ini memaksa pihaknya merancang strategi efisiensi di segala lini.

"Terlebih, saat ini Holcim Indonesia berproduksi di tengah kondisi pasar dengan pasokan berlebih. Kompetisi semakin ketat, selain pemain lama, juga muncul pemain baru asal China dan Taiwan. Mereka mulai menyasar Indonesia untuk mendistribusikan semennya," papar Diah kepada Kompas.com, Selasa (3/9/3014).

Masih menurut Diah, meski pemain baru ini pemain baru ini masih mengimpor, namun pemain baru lainnya justru sudah berencana membangun "plant" baru. 

Untuk itu, Holcim Indonesia telah menyiapkan strategi khusus. Mereka mendasarkan kegiatannya pada tiga hal utama yaitu masyarakat, bumi, dan keuntungan (people, planet, dan profit). Selain tentunya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari usahanya, Holcim Indonesia juga menitikberatkan pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian alam.

Kesejahteraan masyarakat, kata Diah dimulai dari karyawannya. Saat ini pekerja yang tergabung dalam PT Holcim Indonesia Tbk sudah memiliki penghasilan sesuai dengan upah minimum yang berlaku di wilayah kerjanya. Selain itu, ada pula kegiatan lain yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Program CSR suatu perusahaan dapat berbentuk banyak hal. Mulai dari membagi-bagikan uang, produk, dan bahan makanan, hingga dalam bentuk lain yang lebih mendorong keikutsertaan dan perkembangan masyarakat.

Corporate CSR Manager PT Holcim Indonesia Tbk Ummu Azizah mengatakan, di Holcim Group di seluruh dunia, CSR berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Adanya partisipasi dan partnership. Strateginya tidak bersifat sponsorship dan bantuan.

"Kami mencoba menekan sedikit mungkin memberikan bantuan dan donasi. Kami lihat bagaimana benefitnya bagi masyarakat. Kami tidak hanya memberikan. Masyarakat harus merasa ada rasa kepemilikan. Di mana kami berada, masyarakat di sekelilingnya harus
ikut tumbuh bersama," ujar Ummu.

Terakhir mengenai pelestarian lingkungan. Menurut Shinta Maryke dari Geocycle, perusahaan tersebut sudah secara aktif mencari alternatif energi untuk membuat semen. Mulai dari usaha menurunkan konsumsi batubara, meningkatkan pengelolaan limbah, hingga mengurangi
penggunaan listrik.

Geocycle sendiri merupakan bagian dari PT Holcim Indonesia Tbk yang dikhususkan untuk mencari alternatif energi dan menggunakan limbah untuk bahan bakar. Shinta mengatakan, di negara lain (penggunaan limbah sebagai alternatif batubara) bisa mencapai 40persen. "Target kami sampai 2015 baru bisa mengganti hingga 25 persen," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com