Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MuSe Ajak Pengunjung Jelajahi "Alam Tiruan"

Kompas.com - 29/08/2013, 19:18 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.dezeen.com Fasad bangunan merupakan perpaduan antara baja dan panel kaca. Ketinggian atap museum ini bervariasi hingga membentuk bidang unik yang tampak dinamis.
www.dezeen.com Dua ruang pamer pusat di museum ini secara khusus didedikasikan bagi pengetahuan dan sejarah pembentukan alam. Galeri-galeri ini menempati ruang terbesar lengkap dengan atrium.
www.dezeen.com Binatang-binatang yang diawetkan serta tulang belulang digantung di bawah atap kaca berukuran besar. Penataan interior meniru kondisi alam dan ditunjang oleh atap-atap kaca. Sinar matahari membantu pengunjung merasa seolah-olah berada di lokasi sebenarnya.
www.dezeen.com Pengunjung museum ini disambut dengan lobby penuh kaca pada pintu masuk. Selepas lobby tersebut, para pengunjung akan digiring menuju lantai teratas bangunan.
KOMPAS.com - Museum MuSe yang berada di Trento, Italia, ini sangat unik. Dibangun di atas kolam. Karena itu, tampak seperti mengapung. MuSe merupakan hasil prakarsa arsitek asal Italia, Renzo Piano.

Lokasi museum ini berada di distrik Le Albere dan sebelumnya merupakan pabrik ban Michelin. Di sekelilingnya terdapat hunian, kantor, hotel, dan taman publik. Tidak hanya lokasinya, bentuk museum ini juga istimewa.

 
Fasad bangunan merupakan perpaduan antara baja dan panel kaca. Ketinggian atap museum ini bervariasi hingga membentuk bidang unik yang tampak dinamis. Perbedaan ketinggian atap tersebut juga sekaligus membagi museum menjadi empat ruang berbeda.
 
"Ide yang membentuk atap-atap ini penting karena kami berada di dasar lembah, dan area ini mudah terlihat dari atas. Anda hanya perlu mengendarai mobil selama satu setengah jam menuju pegunungan dan dapat melihat ke bawah, tepatnya ke area ini seperti melihat model arsitektur," ujar arsitek proyek Danilo Vespier.
 
Dua ruang pamer pusat di museum ini secara khusus didedikasikan bagi pengetahuan dan sejarah pembentukan alam. Galeri-galeri ini menempati ruang terbesar lengkap dengan atrium. Binatang-binatang yang diawetkan serta tulang belulang digantung di bawah atap kaca berukuran besar. Penataan interior meniru kondisi alam dan ditunjang oleh atap-atap kaca. Sinar matahari membantu pengunjung merasa seolah-olah berada di lokasi sebenarnya.
 
Program bangunan ini dimulai dari bagian timur. Bagian tersebut berisi kantor-kantor yang umumnya tidak terakses oleh publik, seperti kantor administratif dan penelitian. Selain itu, laboratorium sains dan ruang karyawan juga berada di tempat ini. Semua bagian yang tidak terakses publik terkumpul pada satu area.

Pengunjung museum ini disambut dengan lobby penuh kaca pada pintu masuk. Selepas lobby tersebut, para pengunjung akan digiring menuju lantai teratas bangunan. Mulai dari puncak bangunan, mereka akan memulai "perjalanan" ke bawah, menuju berbagai "alam tiruan" dan informasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com