Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teras Tanpa Pembatas, Awal Jalinan Akrab Bertetangga...

Kompas.com - 22/08/2013, 17:00 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Meski Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, kenyataan di lapangan tidak seratus persen menggambarkan hal tersebut. Penduduk kota saling tidak acuh, tetangga pun tidak saling mengenal. Padahal, kedekatan antar individu tidak selalu membawa hal negatif.

Saling peduli antar tetangga, misalnya, terbukti dapat memberikan efek positif. Terutama, dalam menanggapi hal-hal taktis seperti penanggulangan bencana, serta menjaga lingkungan rumah dari tindak kejahatan.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai membuka diri pada tetangga dan mengikutsertakan diri dalam kegiatan sosial bisa dimulai dengan mempercantik teras Anda. Sebagai permulaan, buatlah teras senyaman mungkin. Habiskan banyak waktu di teras untuk bersantai, membaca, atau mempercantik taman.

Setelah itu, mulailah menghabiskan waktu bersama tetangga di teras Anda tersebut. Percakapan dapat mengalir sedikit demi sedikit antara Anda dan tetangga. 

 
Pembatas "see-through"
 
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi batasan dan ketidakpedulian antar tetangga adalah meruntuhkan pembatas-pembatas beton antar-rumah yang sangat tinggi. Alih-alih menggunakan beton tinggi, padukan beton dengan pembatas yang terbuat dari berbagai material see trough (tembus pandang). Gunakan rangkaian daun-daun merambat, anyaman rotan, atau kayu yang dibuat berlubang-lubang untuk "melanjutkan" beton tersebut. 
 
Tambahkan luas teras
 
Cobalah menambah luas teras. Pastikan Anda menggunakan material penutup lantai yang sama dengan penutup lantai pada teras Anda sebelumnya. Sebenarnya, Anda juga bisa bereksperimen dengan berbagai material untuk menciptakan kontras dengan teras yang sudah terbangun sebelumnya.  Hanya saja, penambahan ini membutuhkan cukup banyak proses pengerjaan. Karena itu, jangan lupa meminta persetujuan pemerintah setempat sebelum Anda memutuskan untuk menambah dek di teras rumah.
 
Setelah ukuran teras dibuat lebih besar, Anda bisa menempatkan beberapa kursi dan meja. Cobalah menggunakan set meja dan kursi kafe ramping. Bila perlu, sertakan juga ayunan cantik sebagai tempat duduk ekstra.
 
Halaman mungil
 
Cara ketiga ini relatif lebih mudah ketimbang cara sebelumnya. Anda hanya perlu mengolah dan mempercantik halaman yang sudah ada, seberapa kecilpun ukurannya. Anda bisa menutup sebagian halaman dengan konblok atau batu-batuan berukuran besar. Setelah itu, letakkan meja dan kursi di atasnya. Anda juga bisa menghias halaman dengan menyertakan air mancur mungil atau kolam mungil.
 
Dua area berkumpul
 
Jika Anda memiliki halaman berukuran besar, tidak ada salahnya memperbesar area berkumpul.  Buatlah "area duduk" yang berfungsi sebagai pelengkap dari area berkumpul sebelumnya. Anda bisa menyertakan lebih sedikit kursi pada "area duduk" pelengkap. 
 
Untuk memisahkan dua area berukumpul tersebut, cobalah membuat rug area dari kerikil. Batu-batu kerikil sudah digunakan pada halaman rumah-rumah tradisional Perancis dan Italia lantaran pemasangannya yang relatif mudah.
 
Buat ruang tamu Anda sebagai "sunroom" 
 
Terakhir, Anda juga bisa "membuka" ruang tamu dengan menggunakan jendela-jendela berukuran besar. Buatlah ruang berjemur atau sunroom agar Anda bisa berinteraksi dengan tetangga, meski berada di belakang kaca. Cara ini efektif, terlebih jika Anda enggan menghabiskan banyak waktu di udara terbuka karena alasan kesehatan. Karena itu, cara ini cocok bagi Anda yang tinggal di dekat jalan tol atau pabrik.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Apartemen
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Konstruksi
Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Kawasan Terpadu
Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

Berita
Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Perumahan
Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Berita
Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com