Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkawinan Harmonis China dan Equador Terjadi di Restoran Ini...

Kompas.com - 12/08/2013, 17:15 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.designboom.com Dengan hanya mengusung tema warna sederhana dan plafon hias, restoran seluas 200 meter persegi ini menggiring pengunjung ke nuansa khas Negeri Tirai Bambu. Uniknya, restoran ini tidak berada di China atau negara-negara lainnya di Asia, melainkan di Ekuador!
www.designboom.com Para arsitek memadukan inspirasi Oriental mereka dengan teknologi setempat. Mereka menggunakan tripleks untuk menciptakan plafon unik, serta memberikan lukisan cantik di sekeliling restoran.
www.designboom.com Bentuk plafon tersebut bergelombang, seperti di dalam sebuah kuil di China. Plafon tersebut tampak mengalir. Pengunjung tidak menyadari adanya perubahan ketinggian plafon yang cukup drastis.
www.designboom.com Dapur
KOMPAS.com - Sesuai namanya, "Happy Panda Restaurant", tempat ini akan membuat pengunjungnya merasa bahagia. Tidak hanya karena cita rasa masakannya, namun juga karena para pengunjung dapat menyaksikan dekorasi unik bergaya tradisional China.

Dengan hanya mengusung tema warna sederhana dan plafon hias, restoran seluas 200 meter persegi ini menggiring pengunjung ke nuansa khas Negeri Tirai Bambu. Uniknya, restoran ini tidak berada di China atau negara-negara lainnya di Asia, melainkan di Ekuador!

Restoran ini berada di area pusat perbelanjaan San Francisco di Cumbaya, area Quito, Ekuador. Hou de Sousa merupakan perusahaan arsitektur yang menggarap dekorasi interior unik "Happy Panda Restaurant" tersebut. Para arsitek memadukan inspirasi Oriental mereka dengan teknologi setempat. Mereka menggunakan tripleks untuk menciptakan plafon unik, serta memberikan  lukisan cantik di sekeliling restoran.

"Tujuannya agar restoran tampak hangat, mengundang, terasa "ringan". LED digunakan sepanjang tepi langit-langit untuk secara visual melepaskan plafon dari dinding," ujar Hou de Sousa.

Bentuk plafon tersebut bergelombang, seperti di dalam sebuah kuil di China. Plafon tersebut tampak mengalir. Pengunjung tidak menyadari adanya perubahan ketinggian plafon yang cukup drastis. Plafon dengan ketinggian lebih pendek merupakan area pelayanan konsumen. Sementara itu, area berplafon lebih tinggi merupakan area menyantap makanan. Kedua area ini terpisah  oleh bar dan meja pelayanan.

Selain plafon, pengaturan tata letak restoran ini juga terbilang unik. Ada area layanan, area makan, dan dapur di area mezanin. Dapur "diangkat" dan disembunyikan ke level yang lebih tinggi, tepatnya di atas area layanan. Tujuannya, agar lebih banyak pengunjung dapat menyantap makanan di area makan. Selain itu, dengan cara ini, pengunjung pun tidak dapat menyaksikan kehebohan yang ada di dapur.

Para pengunjung juga dimanjakan lukisan di dinding restoran. Lukisan "Qingming Shanghe Tu" (Sepanjang Sungai Qingming, aslinya dibuat oleh Zhang Zeduan selama pemerintahan Dinasti Song, sekitar 900 tahun lalu) tersebut seolah membungkus restoran ini. Meski menggambarkan gedung-gedung tradisional China, namun pembuatan lukisan tersebut menggunakan teknik dan material lokal Ekuador. Sungguh perpaduan budaya yang menarik.

Pengaruh desain tradisional Cina juga hadir pada skala yang lebih kecil. Mereka memodifikasi pola gelombang, yang biasanya ditemukan pada tembikar berglasir Cina, ke dalam pengaturan titik-titik. Mereka juga memanfaatkan berbagai bahan dan teknik. Pola tersebut dapat ditemukan di pembatas antar meja mekan. Meja-meja makan, terutama yang menempel pada dinding, dibuat secara khusus agar tampak mengambang dari permukaan lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com