Deputi Kemenpera Bidang Pembiayaan Perumahan Sri Hartoyo, dalam siaran pers Humas Kemenpera di Jakarta, Selasa (6/8/2013), mengatakan program FLPP yang menawarkan suku bunga tetap sebesar 7,25 persen dan angsuran rumah rendah selama masa tenor selama 20 tahun akan sangat meringankan beban masyarakat. Ia berharap masyarakat bisa memaksimalkan program ini.
"Pada semester pertama ini, jumlah capaian KPR FLPP memang baru mencapai 40 persen," kata Sri
Namun, lanjut dia, hal tersebut dinilai merupakan bagian dari siklus properti yang kerap terjadi dalam bisnis perumahan khususnya rumah bersubsidi. Ia memperkirakan bahwa jumlah peningkatan KPR FLPP akan terjadi pascalebaran serta pada masa akhir tahun 2013.
"Kebanyakan masyarakat berpenghasilan rendah pada pertengahan tahun yakni bulan Juni dan Juli memanfaatkan dana yang mereka miliki untuk kebutuhan biaya sekolah anak-anak mereka serta persiapan menjelang lebaran," katanya.
Ia juga mengatakan, kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu juga berpotensi membuat masyarakat menunda realisasi KPR sehingga para pengembang diharapkan agar tidak serta merta menaikkan harga jual rumah. Kemenpera berharap kalangan perbankan dan para pengembang agar tetap mendorong masyarakat memanfaatkan KPR FLPP yang memiliki suku bunga tetap dan angsuran rendah selama masa tenor 20 tahun.
Sebelumnya, Deputi Pengembangan Kawasan Kemenpera Agus Sumargianto mengatakan, fokus Kemenpera ke depannya tetap pada penyediaan pasokan rumah. Agus menjelaskan, fokus pada penyediaan rumah tersebut mengingat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup tinggi dinilai akan berpotensi memicu terjadinya peningkatan "backlog" (kekurangan persediaan rumah) bagi masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.