Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Impian di Jalan Hardiman

Kompas.com - 03/08/2013, 10:03 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber fresh home
freshome Rumah modern ini tampak apik dengan penggunaan material-material berkarakter kuat, sembari mempertahankan fasad dan pagar rumah tradisional.
freshome Pemilihan material serta komposisi dalam interior tergolong istimewa. Setiap bagiannya menyimpan kejutan dan perpaduan unik.
freshome Buktinya, berbeda dengan ruang tamu, dapur tampak lebih maskulin dengan lemari-lemari dapur berwarna hitam. Permukaan meja dapur juga memiliki warna gelap.
freshome Rumah ini selalu menyimpan kejutan. Misalnya, pintu berwarna kuning di kamar mandi, atau lemari mungil penyimpan perkakas pertukangan di halaman.
freshome Begitu juga dalam kamar tidur utama. Konsepnya masih sederhana, atau bisa juga disebut minimalis. Selain warna kayu dan putih, warna hitam juga
KOMPAS.com - Jalan Hardiman, atau yang lebih dikenal dengan Hardiman Street di Melbourne, Australia ternyata menyimpan sebuah rumah bernuansa ekletik unik. Rumah modern tersebut tampak apik dengan penggunaan material-material berkarakter kuat, sembari mempertahankan fasad dan pagar rumah tradisional.

Siapa sangka, sebelum berdiri menjadi rumah yang unik, tanah tempat rumah tersebut berdiri merupakan tanah tertinggal. Jika ada perbaikan pada rumah pun, hanya dilakukan dengan material berkualitas buruk. Beruntung, rumah tersebut berada di tangan yang tepat. Siklus penurunan kualitas rumah berubah drastis. Di tangan perusahaan arsitektur ODR, rumah tersebut mendapatkan tampilan dan "nyawa" baru.

Dari luar, rumah tersebut tampil menyatu dengan rumah di sebelahnya. Ilalang memenuhi halaman mungilnya. Rumah ini semakin mudah dikenali dengan cat putih menyelimuti seluruh bagian, kecuali pintu utama bernuansa kayu keemasan.

Pemilihan material serta komposisi dalam interior tergolong istimewa. Setiap bagiannya menyimpan kejutan dan perpaduan unik. Salah satunya, tepat ketika masuk ke dalam, penghuni dan tamunya akan disapa lantai kayu alami yang dipadukan dengan pintu geser besi. Pintu geser tersebut berornamen potongan laser. Aksen klasik pada eksterior rumah ini disesuaikan dengan interior yang lebih bergaya ekletik dan industrialis.

Furniturnya sangat minimalis. Sofa kulit sederhana "ditemani" beberapa batang kayu yang bisa digunakan sebagai tempat duduk maupun meja kopi mungil. Selain itu, ada pula meja yang terbuat dari besi-besi ramping berwarna biru mencolok dan kaleng minyak berkarat. Uniknya, barang-barang ini tidak membuat rumah tampak kumuh. Kesan kontemporer justru terasa lebih kuat, terlebih dengan penataan karya seni minimalis di dinding putih, serta penggunaan lampu-lampu unik berwarna perunggu.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, setiap bagian rumah ini menyimpan keunikan tersendiri. Buktinya, berbeda dengan ruang tamu, dapur tampak lebih maskulin dengan lemari-lemari dapur berwarna hitam. Permukaan meja dapur juga memiliki warna gelap. Hanya, para arsitek memilih marmer dengan aksen guratan-guratan putih yang menarik. Keran wastafel berwarna kuning, serta kaca sebagai "backsplash" menjadi semacam "gong" dari ruangan ini.

Begitu juga dalam kamar tidur utama. Konsepnya masih sederhana, atau bisa juga disebut minimalis. Selain warna kayu dan putih, warna hitam juga "menghiasi" kamar ini. Hitam digunakan pada pintu baja berpotongan laser, bantal, selimut, ornamen dinding, dan sebuah lampu sederhana yang justru berhasil memberikan aksen bagi kamar ini.

Rumah ini selalu menyimpan kejutan. Misalnya, pintu berwarna kuning di kamar mandi, atau lemari mungil penyimpan perkakas pertukangan di halaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber fresh home

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com