Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulkas Alami Ini Bikin Makanan Segar Tiap Hari

Kompas.com - 30/05/2013, 10:00 WIB

KOMPAS.com — Pernahkah Anda membayangkan dapat menyantap makanan segar setiap hari? Menangkap ikan langsung dari sungai serta memanen sayur-mayur dari kebun di belakang rumah Anda? Jika hal ini pernah Anda bayangkan, "Local River" mungkin cocok untuk Anda.

Konsep "memanen" makanan langsung dari habitatnya menjadi inspirasi para perancang asal Paris, Perancis. Para perancang dari Paris tersebut telah mengembangkan sebuah ekosistem mini yang membuat pemiliknya mampu memelihara ikan dan tanaman di dalam ruang tamu mereka.

Ekosistem mini ini berbentuk akuarium seukuran meja kopi serta beberapa teranium penyimpan tanaman di atasnya. Akuarium dapat "menyimpan" ikan-ikan hidup sebelum Anda masak, sementara bumbu dapur bisa Anda tanam dalam teranium.

Mathieu Lehanneur dan Anthony van den Bossche menciptakan sistem ekosistem mini tersebut. Kedua spesialis desain industri dan arsitektur interior ini menggabungkan interaksi antarmanusia dan sistem kehidupan di dalam sebuah lingkungan. Mereka memanfaatkan akuaponik, sistem produksi makanan terbarukan yang menggabungkan pola kehidupan akuakultur dengan hidroponik.

Dengan kata lain, mereka menggabungkan pola hidup bekicot, ikan, dan udang dengan tanaman-tanaman yang mampu hidup di air. Air di dalam akuarium yang berisi kotoran ikan mampu menjadi nutrisi bagi tanaman. Setelah itu, sisa air yang telah tersaring akan kembali ke akuarium. Sistem ini menjaga keseimbangan ekosistem agar ikan-ikan tersebut dapat terus hidup.

Meski sederhana, "Local River" dapat menjadi alternatif pengganti akuarium dekoratif yang menarik. Pasalnya, ekosistem mini ini tidak hanya menjadi hiasan bagi interior rumah Anda, tetapi juga bisa menjadi "akuarium-kulkas", akuarium berisi "cadangan bahan makanan" Anda.

Sayangnya, biaya pembuatan "Local River" ini sangat mahal. "Local River" berukuran kecil seharga 9.900 dollar AS (Rp 97 juta), sementara "Local River" berukuran besar seharga 15.990 dollar AS (Rp 156,9 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com