Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elang Gumilang: Tak Akan Melupakan Rakyat Miskin

Kompas.com - 27/05/2013, 13:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibarat burung, kepakkan sayap Elang Gumilang, kian menjulang. Jika tiga tahun silam konsentrasi bisnisnya, melalui perusahaan pengembang Gemilang Property, pada properti kelas bawah. Kini ia menjelajah kelas di atasnya. Elang mengembangkan perumahan berkonsep "real estate" dengan harga jual antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar di kawasan Bogor Barat.

Anak muda 28 tahun ini memang sarat prestasi dan pantas menjadi inspirasi. Sebelum memutuskan untuk naik kelas, Elang telah berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kiprahnya dimulai dari koordinat nol tahun 2007, saat lulusan Institut Pertanian Bogor ini mengembangkan portofolio perdananya, Gemilang Property Griya Salak Endah I, Bogor. Meski sempat  tak dipercaya lembaga keuangan modern, tak mengurungkan tekadnya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Modal pertamanya sebesar Rp 340 juta. Hasil meminjam dari kerabat, teman dan dosen. Dengan uang sejumlah itu, Elang bisa membangun hunian tempat berlindung para pedagang, rekan mahasiswa maupun masyarakat lain yang tak memiliki akses perbankan. Harga rumah yang dijualnya saat itu, sekitar Rp 22 juta-Rp 40 juta per unit. Uang muka yang dikenakan hanya Rp 1,2 juta dengan cicilan per bulan sekitar Rp 89 ribu. Jumlah nilai yang saat ini tak ada artinya. Di saat pengembang lain berjibaku meraup marjin keuntungan maksimal, Elang justru berlaku sebaliknya.

Sukses penjualan Gemilang Property Griya Salak Endah I menyisakan kisah serupa pada sejumlah portofolio berikutnya. Hingga enam tahun usia bisnisnya di sektor properti, Elang telah mengembangkan tiga belas (13) perumahan. Di antaranya Gemilang Property Griya Salak Endah I-III, Gemilang Property Griya PGRI Ciampea Endah, Gemilang Property Citayam, Gemilang Property Cilebut, Gemilang Property Lido dan yang teranyar di kawasan Cifor, Bogor Barat. Kisaran harga mulai dari Rp 88 juta-Rp 1 miliar. Dari rentang harga ini dapat diambil kesimpulan bahwa semua kelas memberikan kesempatan kepadanya untuk berkembang.

"Saya harus pegang teguh filosofi bisnis yang mengombinasikan tiga aspek (triple track) yaitu: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun saat ini saya bisa membangun hunian untuk kelas atas, tetapi, saya tak akan pernah meninggalkan pasar rumah sederhana," janji Elang kepada Kompas.com, Senin (27/5/2013).

Elang merambah hunian komersial bukan semata properti sedang "booming". Ia tetap hati-hati, dan mudah dimafhumi jika tetap mengalokasikan aset lahan dan belanja modalnya untuk mengembangkan rumah sederhana. Menurutnya, real demand pasar propertu justru ada pada pasar terbawah. Strategi bisnis yang dirancang pun berbasis pada riset terutama penggunaan material produksi. Sehingga bisa didapat harga produksi yang optimal yang akan berdampak pada penentuan harga jual yang optimal pula.

"Bahkan ada banyak komponen material yang sudah kami produksi sendiri. Hal ini justru dapat menghasilkan lapangan kerja baru sebagai efek turunan dari pembangunan perumahan yang kami lakukan," tandas Elang.

Evaluasi

Prinsip kehati-hatian juga ia terapkan saat mencari pendanaan. Setiap tahun Elang selalu melakukan berbagai analisis dan observasi mengenai strategi pendanaan yang memiliki daya tahan lebih terhadap fluktuasi kondisi ekonomi Indonesia. Kendati tersedia banyak opsi, namun ia selalu menggunakan memanfaatkan mekanisme pembiayaan yang bisa saling menguntungkan.

"Saya belajar dari krisis moneter 1998 silam. Walau bagaimanapun dalam kehidupan ini kita mengenal adanya siklus. Boleh jadi properti saat ini tengah boom. Tapi suatu ketika akan mengalami decline. Segala sesuatu itu ada masanya. Kita harus jeli membaca perkembangan terkini dan memprediksi kondisi di masa depan. Tinggal bagaimana persiapan strategi yang jitu untuk bisa bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi apapun," ujarnya.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com