Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Etalase Menjadi Rumah....

Kompas.com - 20/05/2013, 11:36 WIB

KOMPAS.com - Toko-toko yang menawarkan berbagai furnitur dan perabotan rumah tangga pada umumnya tidak sekedar membuat etalase kaca agar konsumen dapat melihat produk mereka. Toko-toko akan menata barang-barang mereka sesuai kegunaannya di rumah konsumen.

Sebagai contoh, mereka akan menata sebuah area mirip dengan kamar tidur, lengkap dengan kasur, meja rias, sofa, karpet, dan lukisan. Selain menjadi lebih menarik, cara ini tentu saja bermaksud agar para konsumen mampu membayangkan "peran" barang-barang tersebut di rumah mereka. Uniknya, kedua toko berikut ini melangkah lebih jauh dengan membuat "rumah contoh", bukan hanya sekedar "area contoh".

Pada 6 April 2013 lalu, Target membuka rumah boneka setinggi dua lantai di Grand Central Terminal, New York. Rumah seluas 143 m2 ini bahkan lebih besar dari rata-rata luas unit apartemen di New York.

Bentuk "rumah contoh" ini dilengkapi dengan teras depan, ruang makan, kamar tidur, bahkan teras atas. Struktur yang mereka sebut dengan Treshold Dollhouse itu dibangun oleh 50 orang selama kurang dari 54 jam.

Tak hanya membangun rumah boneka, "rumah" ini juga diisi penuh dengan produk-produk Target edisi musim semi. Tercatat, ada sekitar 3.500 hingga 4.000 barang yang ditampilkan di "rumah" ini. Selain perabot berukuran besar, ada pula perabot "remeh temeh" seperti handuk, lampu, dan bantal.

Selain Target, sebuah paviliun penuh berbagai produk rumah tangga dari satu merk tertentu juga dibangun di Jepang. Bedanya, konstruksi kali ini dibuat untuk kepentingan pameran yang berfokus pada masa depan "rumah-rumah Jepang", bukan serta-merta untuk keperluan komersial.

Situs www.designboom.com merilis bahwa, Shigeru Ban bekerjasama dengan Muji membuat sebuah "rumah contoh" sederhana, namun mampu memberikan gambaran kehidupan urban muda-mudi Jepang.

Toko yang juga dapat ditemukan di Jakarta ini merupakan penyedia berbagai produk berdesain sederhana, tanpa "merk" mencolok bagi penduduk kota. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan prototipe rumah bagi pameran House Vision.

"Otak" di balik desain ini adalah desainer Kenya Hara. Ia memiliki semangat untuk menampilkan bentuk-bentuk dan menggarisbawahi sikap Jepang terhadap kehidupan urban. Hara juga mampu memberikan keleluasaan bagi Muji untuk menampilkan karakternya, yaitu penyedia produk-produk terjangkau, sederhana, berfungsi tinggi, namun fleksibel dalam hal desain dan gaya hidup.

Adapun proyek Shigeru Ban sebelumnya, "House of Furniture", bahkan lebih jauh mengartikulasikan ide-ide perusahaan tersebut dalam membangun perabotan sebagai bagian dari struktur arsitektur. Pembagian ruang dan sarana penyimpanan berkonsep "dapat dibuat sendiri" dan memiliki sistem yang fleksibel. Nah, apakah Anda terinspirasi? 

Baca juga: Inilah Gedung Tertinggi di Negeri Singa...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com