Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi Berbuah Tragedi!

Kompas.com - 09/05/2013, 10:12 WIB

BANGLADES, KOMPAS.com  Tanpa mengurangi empati kepada korban runtuhnya bangunan pabrik di Banglades pada 24 April lalu, sebenarnya, dunia dapat menarik kesimpulan dan pelajaran berharga dari tragedi tersebut. Jelas sekali bahwa buruknya konstruksi gedung dapat mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Tanpa kejelasan regulasi serta perhatian dari semua pihak yang terlibat, nyawa akan terus berjatuhan.

Situs Inhabitat.com bahkan mengkritik dengan tajam bahwa tragedi tersebut merupakan refleksi bobroknya industri konstruksi Banglades. Anggota senior TED dan arsitek Mohammad Tauheen yang menjalankan ArchSociety.com turut ambil bagian dalam usaha penyelamatan para korban. Ia bersaksi bahwa praktik korupsi dan keserakahan dapat dengan cepat berubah menjadi tragedi.

Dalam hasil laporan tampak bahwa satu hari sebelum tragedi terjadi, pengelola menemukan retakan dalam gedung. Ia sudah memerintahkan penghentian semua kegiatan dan memerintahkan semua isi gedung segera keluar dan menyelamatkan diri. Sayangnya, hanya beberapa kantor dan unit usaha yang mendengarkan "saran" tersebut. Hanya berselang satu hari sejak imbauan tersebut, sesaat setelah waktu bekerja dimulai, gedung mulai runtuh.

Penyebab runtuhnya gedung hingga saat ini masih simpang siur. Beberapa sumber mengatakan, sebenarnya gedung delapan lantai tersebut pada awalnya hanya didesain setinggi enam lantai. Sumber lain mengatakan bahwa bangunan tersebut tidak memiliki kapasitas yang memadai.

Apa pun penyebabnya, industri garmen merupakan sumber penghasilan terbesar bagi Dhaka dan Banglades. Untuk meningkatkan penghasilan dan mempercepat pembangunan, tidak jarang biaya konstruksi dipotong dan dialihkan untuk mengongkosi praktik lobi dan suap. Otomatis, pemangkasan biaya ini berimplikasi buruk terhadap kualitas bangunan gedung. Potensi kecelakaan semakin bertambah dengan penambahan mesin-mesin berat serta jumlah pekerja yang begitu banyak.

Insiden yang disebut sebagai "Rana Plaza Tragedy" ini merupakan kecelakaan kerja terbesar dalam industri garmen. Sebelumnya, kecelakaan kerja berupa kebakaran di pabrik garmen pada 2012 juga telah membunuh 300 pekerja.

Meski menorehkan luka dan duka, tragedi yang terjadi di Banglades dan menewaskan setidaknya 700 orang dapat menjadi pelajaran berharga. Tidak melakukan tindakan-tindakan jalan pintas dalam pembangunan gedung mampu menghindari dan mencegah tragedi menjadi cerita indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com