Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bijak, Selandia Baru Tersandung Perumahan

Kompas.com - 09/05/2013, 03:39 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Peringatan dini ini dikeluarkan Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) sebagaima Pengelolaan keuangan yang tak bijak bakal membuat Selandia Baru tersandung pembiayaan perumahan.na warta AP pada Rabu (8/5/2013). "Ada ancaman karena 'ledakan' pembiayaan perumahan,"kata pernyataan RBNZ.

RBNZ mengatakan suku bunga rendah dan membaiknya sentimen di pasar keuangan global telah mengakibatkan kenaikan kredit rumah tangga selama enam bulan terakhir dan memicu pasar properti. RBNZ memberi contoh Auckland. Di kota itu, harga rumah paling menanjak.

Lalu, di Christchurch, ada pembangunan kembali propeerti pascagempa 2011. Nilainya mencapai 40 miliar dollar Selandia Baru. Angka ini setara dengan 33,6 miliar dollar AS. Pembangunan itu memicu permintaan akomodasi.

RBNZ lebhi lanjut menerangkan mengatakan Selandia Baru sejauh ini menghindari kejatuhan pasar properti yang telah memengaruhi negara-negara lain. Akan tetapi, kenaikan harga lebih lanjut akan meningkatkan kerentanan sektor keuangan, dengan dampak potensial terhadap perekonomian secara keseluruhan.
     
"Jika koreksi harga rumah dipicu oleh peristiwa eksternal seperti karena guncangan keuangan dan ekonomi yang besar di mitra dagang utama, hal ini mengurangi permintaan ekspor yang akan menambah tekanan naik pada pengangguran," kata pernyataan RBNZ.
     
RBNZ, selanjutnya, mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan jumlah modal bank yang harus dipertahankan untuk mendukung ekuitas hipotik  yang rendah, menciptakan penyangga (buffer) yang lebih besar terhadap guncangan sistem keuangan. "Ini akan memperkuat kapasitas sistem perbankan untuk menghadapi penurunan sektor perumahan, dan juga akan mendorong bank-bank untuk meninjau pinjaman berisiko mereka," kata RBNZ.
     
Suku bunga resmi Selandia Baru tetap dipertahankan di 2,5 persen sejak Maret 2011 dan bank sentral pada bulan lalu mengatakan pihaknya tidak mungkin bergerak (menaikkan suku bunga) tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com