Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Taman Kering untuk Kaum Sibuk

Kompas.com - 30/04/2013, 13:43 WIB

KOMPAS.com - Berbeda dengan taman pada umumnya, taman kering terdiri dari 80 persen elemen hardscape dan 20 persen elemen softscape. Perbandingan inilah yang membuat taman kering dianggap sangat pas diaplikasikan oleh Anda yang memiliki tingkat kesibukan tinggi atau kurang telaten merawat tanaman, tetapi ingin menghadirkan elemen hijau di rumah.

Taman kering juga lebih didominasi unsur batu alam, pasir, dan elemen keras dari bahan semen atau resin. Point of interest-nya pun bukan di tanamannya, tetapi pada ornamen pembentuk tamannya. Misalnya, taman kering dilengkapi waterwall, sclupture, dinding berukir, dan lainnya.

Untuk peletakannya, taman kering dapat ditempatkan di luar, di dalam, atau bahkan di atas dak sebuah rumah. Bahkan, taman ini masih bisa diletakan di dalam rumah dengan intensitas cahaya minim. Hanya, jika kondisinya sangat minim, hal penting untuk diperhatikan adalah pemilihan jenis tanamannya.

Untuk taman kering dalam ruang dengan intensitas cahaya minim, Anda bisa memilih Sensivieria (lidah mertua), lili paris, dan Begonia. Sedangkan jika diletakan di luar atau di atap dengan intensitas cahaya maksimal, Anda dapat memilih semua jenis tanaman. Pilihan ini tinggal disesuaikan dengan jenis tanaman yang dikehendaki. Dilihat dari ketersediaan lahannya, besar kecil taman kering tidak masalah.

Hal terpenting lainnya adalah menentukan suasana atau karakter yang ingin ditampilkan. Suasana taman perlu dibuat selaras dengan konsep rumah secara keseluruhan. Misalnya, pada rumah bergaya modern, desain taman kering yang melengkapinya harus bisa memperkuat gaya rumah tersebut.

Nah, kini, sesibuk apapun Anda, rumah masih bisa dirancang hijau, kan? (IRFAN HIDAYAT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com