Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2013, 10:42 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tak terurus. Padahal, pembangunan gedung empat lantai itu sudah menghabiskan dana pemerintah pusat Rp 9,7 miliar.

Tercatat, dari 74 kamar yang awalnya diperuntukkan bagi korban bencana ambrolnya tanggul Situ Gintung, hingga saat ini rusunawa tersebut baru terisi 20 kamar. Padahal, rusunawa ini selesai dibangun pada 2010 lalu.

"Sejak mulai beroperasi, sebagian besar belum terisi," kata Yayah, bagian pendaftaran pengelola rusunawa, Senin (4/3/2013) kemarin.

Untuk mencapai rusunawa itu harus melalui jalan berkonblok selebar 2,5 meter sepanjang 1 kilometer dari Jalan Raya Serua. Sekeliling rumah susun yang berada di tengah perkampungan itu masih dipenuhi semak belukar setinggi 1 meter.

Berdasarkan pantauan dari empat lantai gedung, dua lantai terbawah saja yang terlihat terawat, sementara lantai tiga dan empat terlihat kurang terurus. Sejumlah pintu kamar di lantai empat juga terlihat jebol. Lantai kamarnya pun kotor penuh debu.

"Memang lantai empat masih dalam persiapan, juga sedang dilakukan perbaikan yang mengalami kerusakan," ujar Yayah.

Sidik, salah satu penjaga di rusunawa, mengakui, bahwa rusunawa itu kurang terawat, terutama di lantai yang belum dihuni.

"Atapnya juga ada yang bocor," tuturnya. (RAY)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com