Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Termalas dan "PR" Besar Rumah Bersubsidi

Kompas.com - 26/12/2012, 12:08 WIB

KOMPAS.com - "Pekerjaan rumah" Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tampaknya akan semakin berat. Citra kementerian ini pun menjadi "buruk" setelah disebut sebagai salah satu kementerian termalas dalam penyerapan anggaran tahun 2012 versi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

Seperti diketahui, berdasarkan catatan Fitra pada Minggu (23/12/2012) lalu, Kemenpera berada di urutan pertama dari enam kementerian yang dikatakan malas itu, yaitu Kemenpera, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Negara Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemeneg PDT), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra).

"Catatan Seknas Fitra berdasarkan laporan realisasi anggaran semester I terhadap kinerja anggaran kementerian, hingga pertengahan Tahun 2012 belum mencapai 50 persen, sebagaimana yang ditargetkan," kata Koordinator Riset Fitra, Maulana, dalam konferensi pers Catatn Akhir Tahun Anggaran 2012 di Sekretarian Nasional (Seknas) Fitra, Minggu.

Sebagai urutan pertama termalas, Kemenpera memiliki anggaran sebesar Rp 5,928 triliun dalam APBNP. Namun demikian, penyerapan pada semester satu hanya Rp 110 miliar atau 1,9 % terhadap APBNP.

Fitra melansir, rendahnya realisasi anggaran terulang seperti tahun lalu. Rata-rata kementerian tersebut hanya menyerap anggaran kurang dari 20 %. Hal ini mengindikasikan kinerja kementerian yang malas.

"Buruknya kinerja penyerapan anggaran kementerian ini menjadi salah satu sebab terulangnya kasus realisasi anggaran seperti tahun lalu," ucapnya.

Menurut Maulana, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat per 30 November 2012 baru mencapai Rp 778,9 triliun atau 72,8 %. Adapun total belanja pemerintah pusat pada 2012 sebesar Rp 1.069,5 triliun. Maulana memperkirakan, sisa anggaran sebesar Rp 290 triliun akan dibelanjakan pada Desember ini.

"Pekerjaan rumah"

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tidak menampik, bahwa program kredit pemilikan rumah yang disalurkan melalui Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Perumahan (KPR FLLP) pada  2012 ini belum mengalami kemajuan signifikan. Rapor Kemenpera tahun ini bisa dikatakan masih "merah" dan harus menjadi "pekerjaan rumah" untuk dilanjutkan tahun depan.

Tahun ini, realisasi target penyaluran KPR FLPP memang jauh dari kata tercapai, yaitu dari target 132.500 unit rumah tapak baru terealisasi 44 persen atau sebanyak 59.107 unit. Sementara untuk rumah susun dari target 500 hanya terealisasi 5 unit atau 1 %.

Seperti dipaparkan pada diskusi dan media gathering 'Pencapaian, Evaluasi, dan Proyeksi Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat' yang diselenggarakan Forum Wartawan Perumahan Rakyat di Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (7/12/2012) silam, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo, mengungkapkan, bahwa program FLPP masih menemui beberapa kendala sehingga menyebabkan menurunnya jumlah akad kredit KPR FLPP tahun ini.

Sayangnya, kegagalan mencapai target pada 2012 ini sepertinya tidak dijadikan evaluasi oleh Kemenpera. Akibatnya, sejumlah pihak meragukan kinerja Kemenpera, yang pada 2013 menargetkan bisa menyalurkan dana FLPP untuk 350.000 rumah dengan total anggaran Rp 2,7 triliun.

Keraguan itu muncul dari beragam aspek yang sebetulnya masih sama dengan kendala tahun ini, yaitu besaran uang muka, mahalnya biaya produksi seiring naiknya harga material bangunan, sedikitnya pasokan hunian untuk MBR, serta masih minimnya keterlibatan bank penyelenggara pembiayaan rumah bersubsidi ini.

"Kemungkinan untuk tahun depan (2013), kami memproyeksikan hanya sekitar 180.000 rumah," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo pada awal Desember lalu.

Baca juga:

Program Rumah Bersubsidi Tak Juga Bikin "Happy"....

Tahun ini, Rapor Kemenpera Masih "Merah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com