Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Properti Belum Memperlihatkan Kondisi "Bubble"

Kompas.com - 03/12/2012, 12:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi KPR dan Morgage Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Fermiyanti mengatakan, pihaknya tetap optimistis dengan pasar properti Indonesia yang jauh dari kondisi ke arah penggelembungan (bubble). Dengan kondisi yang ada saat ini, ia bahkan memprediksi pasar perumahan masih akan booming hingga 2013 mendatang. 

"Kami tidak khawatir dengan tingginya pertumbuhan KPR, sebab hingga saat ini NPL masih dibawah 3,5 %. Kami juga tidak melihat adanya potensi bubble pada bisnis perumahan," ujarnya kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (3/12/2012).

Fermiyanti mengaku optimistis, pasar perumahan pada 2013 nanti masih akan booming menyusul sinyal dari Bank Indonesia yang mempertahankan bunga acuan (BI Rate) pada level 5,75 %, termasuk di wilayah bisnisnya, yaitu Jawa Barat. Menurut dia, wilayah yang memiliki potensi tinggi bisnis properti di Jawa Barat saat ini meliputi di Bekasi, Karawang dan Purwakarta.

"Namun, kami tidak menutup kemungkinan untuk melebarkan sayap untuk produk KPR ke luar Jawa Barat," ujarnya.

Fermiyanti mengaku optimistis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BJB tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun. Pertumbuhan kredit BJB tahun ini cukup fantastis, yang pada awal tahun posisi kredit KPR tercatat hanya sekitar Rp 500 miliar. Hingga akhir November sudah masuk Rp 1,47 triliun. Kami yakin, sampai akhir tahun bisa menembus Rp 1,5 triliun.

"Januari out standing KPR masih kecil, sekitar Rp 500 miliar. Tapi, hingga akhir November sudah masuk Rp 1,47 triliun. Kami yakin, sampai akhir tahun bisa menembus Rp 1,5 triliun. Tahun ini kami memang terus mempromosikan bunga murah untuk KPR, dan ini hasilnya," ujar Fermiyanti.

Sepanjang tahun, lanjut dia, bank yang berkantor pusat di Bandung, Jabar, ini mematok bunga KPR sebesar 7,29 % fixed rate selama dua tahun. Bank BJB juga mulai menggandeng Jamsostek, Bapertarum, YKPP dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk mendorong pertumbuhan KPR tahun depan. Ia menargetkan, tahun depan proyeksi KPR Bank BJB yang akan disalurkan bisa sebesar Rp 3,54 triliun.

Tambah modal

Selain KPR, BJB merencanakan untuk menambah modal intinya dalam waktu dekat. Bank pemda berstatus publik tersebut berancang-ancang naik ke buku tiga alias kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun – Rp 30 triliun. Posisi saat ini, BJB berada dalam buku dua atau kelompok bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai di bawah Rp 5 triliun. Modal inti BJB sendiri tercatat sebesar Rp 4,7 triliun.

"Kami sedang mengkaji menambah modal inti sekitar Rp 400 miliar, supaya bisa masuk buku tiga. Di samping menggenjot bisnis," ujar Entis Kushendar, Direktur BJB di Cilegon, Banten.

Adapun skema penambahan modal, ujar Entis, bisa melalui right issue atau penerbitan saham baru maupun sub-debt alias obligasi subordinasi. Saat ini, manajemen masih mengkaji dan konsultasi dengan pihak terkait, serta BI, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

"Kami menunggu waktu dan kondisi pasar yang tepat," kata dia.

BJB kemungkinan menambah modal pada tahun 2013, 2014 atau maksimal 2015. Toh, kebutuhannya belum terlalu mendesak. Dari sisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR), per Oktober 2012, berada di level 19%. Dengan pertumbuhan bisnis sekitar 26% per tahun, CAR perseroan pada tahun 2015 masih di kisaran 12%.

Saat ini saja, dari sisi bisnis, kredit yang disalurkan BJB sebesar Rp 32,8 triliun per Oktober 2012 atau naik 26,8% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan dana pihak ketiga mencapai Rp 51,4 triliun atau meningkat 35,3% (year on year).

Kinerja baik ini mendorong realisasi laba perseroan tembus Rp 1,02 triliun (setelah pajak) atau tumbuh 14,2% hingga Oktober 2012. Diperkirakan, penyaluran kredit hingga akhir tahun nanti mencapai Rp 35,7 triliun. Sedangkan, target kredit tahun depan, seperti dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2013 yang disampaikan ke BI, dipatok tumbuh minimal sama dengan realisasi akhir tahun nanti.

Saat ini, kendati tergolong sebagai bank daerah, BJB mampu menggeser peringkat bank-bank nasional. Dari sisi aset, misalnya. Per Oktober 2012, aset BJB sebesar Rp 66 triliun, meroket ke peringkat 13 dari sebelumnya di posisi 16.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com