Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga "Outsourcing" Jadi "Penyelamat" Properti Sewa

Kompas.com - 09/11/2012, 15:27 WIB

KOMPAS.com - Industri alih daya atau tenaga outsourcing menjadi titik terang di Asia Pasifik. Akibat industri tersebut, properti sewa di kota-kota di India mulai kembali bergairah di kuartal ketiga tahun ini.

Demikian hasil riset Cushman & Wakefield dalam siaran pers yang dikirimkan ke Kompas.com, Kamis (8/11/2012) malam. Riset tersebut memaparkan, pemicu kondisi tersebut adalah kemajuan teknologi informasi komunikasi dan perusahaan jasa berbasis teknologi informasi. Namun, kecepatan pertumbuhan itu masih tergolong lambat dibandingkan 2011 lalu.

Sama seperti India, Manila juga terus menjadi saksi besarnya ekspansi di sektor BPO atau proses bisnis alih daya. Selain akibat adanya industri alih daya, pertumbuhan sewa dalam mayoritas pasar lewat subsidi pemerintah tetap jadi kebutuhan pokok dalam negosiasi penyewaan. Terutama, pasar dengan tingkat ketersediaan tinggi.

Pertumbuhan sewa grade A

Riset tersebut mencatat, tata-rata penyewaan grade A tumbuh sampai 0,5 % dari kuartal kedua di semua wilayah. Kenaikan tertinggi tampak di Jakarta, yang tercatat mencapai rekor baru dari tingkat ketersediaan hingga 9,0 %, angka paling rendah sejak Asian Financial Crisis pada 2007.

Di Tokyo, penyewaan grade A menunjukkan tanda-tanda stabil setelah menurun selama hampir dua tahun belakangan. Hal ini mengindikasikan kondisi perbaikan sebentar lagi akan menghampiri Jepang.

Sementara itu, properti sewa di Hong Kong juga masih bertumbuh sejak kuartal kedua, terutama ketika ketersediaan anjlok hingga 2,3 % di Kowloon. Namun, permintaan di kawasan Greater Central melemah. Padahal, ruang-ruang besar yang telah ditinggalkan para penyewa dari perusahaan finansial belum diisi kembali.

Memang, tingkat suku bunga di Greater Central menurun hingga 20 % sejak September 2011 lalu. Walaupun demikian, Hong Kong tetap menjadi area termahal di wilayah ini sampai kuartal ketiga.

Peningkatan sewa di kawasan central business district (CBD) di Beijing, China, juga menunjukkan tanda-tanda "pendinginan" setelah peninggakatan terus menerus sejak 2009. Peningkatan angka penyewaan tetap tajam dan wilayah ini tetap menjadi yang tertinggi ketiga di Asia Pasifik. Namun, dengan terbatasnya ketersediaan, tenant yang sensitif terhadap harga di Beijing semakin mengeksplorasi pilihan dengan biaya rendah di lokasi non-pusat atau CBD.

Di kota-kota besar di Australia, gross rent lease mencapai angka tertinggi. Harga sedikit lepas dari insentif yang menjamur selama 12 bulan terakhir. Di sisi lain, penyewaan grade A terus melonjak di daerah CBD Singapura.

Ketersediaan properti sewa di Singapura merupakan yang tertinggi di tingkat kota ketimbang wilayah lain. Hasilnya, suku bunga turun hingga 20 % dari puncak siklus di kuartal ketiga setahun lalu.

Sebelumnya, Cushman & Wakefield telah mempublikasikan hasil riset atas pasar properti di Jakarta. Dalam riset tersebut, terdapat juga gambaran kondisi pasar pusat perkantoran, namun khusus untuk wilayah Jakarta. Kali ini, Cuhman & Wakefield mempublikasikan hasil risetnya mengenai kondisi pasar perkantoran di Asia Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com