Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"We Care Club" Bangun Sanitasi Layak di Kaki Merbabu

Kompas.com - 16/10/2012, 15:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di saat sebagian mahasiswa menghabiskan musim liburannya untuk berlibur dan bersenang-senang, sekelompok mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Foothill College, California, Amerika Serikat, justru menghabiskan musim liburan untuk melakukan kegiatan sosial. Mahasiswa yang tergabung dalam We Care Club tersebut bergotong-royong membangun sanitasi layak untuk warga di Desa Cuntel, kaki Gunung Merbabu, Yogyakarta.

Para mahasiswa tersebut membangun sarana sanitasi berupa toilet sebanyak 16 buah tanpa bantuan tukang atau ahli bangunan. Selama empat hari mereka menyelesaikan semua toilet dan sudah sudah bisa digunakan oleh penduduk.

Presiden We Care Club, Nicolas Hasan, kepada Kompas.com mengatakan, ide tersebut lahir dari cerita yang ia bawa ke anggota-anggota We Care Club mengenai kondisi Cuntel. Gayung pun bersambut. Sebanyak 12 anggota We Care Club memutuskan pulang ke Indonesia dan menuju Desa Cuntel saat musim liburan pada September lalu.

"Awalnya memang agak pesimis, karena sebagian anggota berpikir, apakah bantuan yang akan diberikan tepat dan bisa bermanfaat untuk warga Cuntel. Tapi, kami tetap berangkat, karena kami ingin meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang kurang beruntung dan ingin membuat perubahan," kata Nicolas di Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Nicolas mengakui, warga Desa Cuntel sangat ramah meskipun hidup sederhana. Kehidupan warga yang sederhana itulah yang membuat para mahasiswa harus beradaptasi. Sebagian dari mereka ikut tidur di lantai dan sebagian lagi harus tidur di dekat kandang ternak.

"Apalagi sarana sanitasi di sana bisa dibilang sangat sederhana. Banyak toilet tidak berlantai, bahkan ada yang bersebelahan langsung dengan kandang ternak," ujarnya.

Karena kondisi itulah, ia dan rekan-rekannya memutuskan untuk bekerjasama, terutama fokus pada peningkatan kualitas sarana sanitasi. Mereka memutuskan untuk membangun sebanyak 16 toilet yang dibutuhkan. 

"Mungkin ini terlihat mudah, tetapi tidak bagi mereka yang kuliah di luar negeri dan biasa bergelut dengan teknologi. Kesulitan tersebut bisa diatasi berkat keuletan dan keramahan warga yang banyak memberi dukungan sehingga keenam belas toilet selesai tepat waktu dan bisa segera digunakan oleh warga," ujarnya. 

Namun, Nicolas mengaku kecewa, terutama ketika mengetahui informasi dari masyarakat Cuntel, bahwa We Care Club adalah kelompok independen pertama di luar pemerintah yang datang untuk memberi bantuan. Padahal, sanitasi yang baik di sebuah wilayah turut meningkatkan kesehatan warga di kawasan tersebut.

"Ini justru memperkuat tekad kami. Terus terang, banyak desa dengan penduduk dan kondisi alam yang menakjubkan perlu untuk dibantu untuk meningkatkan taraf hidup mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com