Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modernland Operasikan "Modern Town Market"

Kompas.com - 12/10/2012, 16:18 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Modernland Realty Tbk mulai mengoperasikan pasar modern yang dikembangkan di Tangerang, yaitu Modern Town Market. Pasar modern ini semakin menambah kelengkapan fasilitas di perumahan Kota Modern, Tangerang.

”Penghuni perumahan Kota Modern dan sekitarnya senang dengan dioperasikanya pasar modern ini karena tidak perlu lagi ke pasar becek dan panas, atau harus jauh ke pasar modern di kawasan Serpong untuk belanja sayur-mayur dan buah-buahan segar atau kebutuhan rumah tangga lain," kata Andy K Natanael, Chief Operating Officer (COO) Urban Development PT Modernland Realty Tbk, di Tangerang, Jumat (12/10/2012).

Modern Town Market dikembangkan di lahan seluas 1.7 hektare, terdiri atas 42 unit ruko tiga lantai ukuran mulai 4,5 x 12 meter, kios ukuran 3 x 2,5 meter dan 3 x 3 meter sebanyak 319 unit, ditambah lapak ukuran 1 x 1,5 m sebanyak 182 unit. Ruko dan kios ini masing-masing dijual mulai seharga Rp 900 juta dan Rp145 jutaan per unit.

"Tergantung luas dan lokasinya, sedangkan untuk lapak disewakan," kata Andy.

Andy menuturkan, pasar modern ini menelan investasi sebesar Rp 100 miliar. Sejak mulai beroperasi, 100 % pedagang lapak juga langsung beroperasi, sementara pedagang kios dan ruko baru mencapai 50 % dalam tahap persiapan (fitting off) untuk segera beroperasi.

Kondisi itu, lanjut Andy, karena pihaknya telah mengantisipasi agar tidak seluruh unit di Modern Town Market jatuh ke tangan investor atau para spekulan. Caranya, dengan menyisihkan minimal 40% untuk dijual kepada para pedagang yang benar-benar berkomitmen membuka usahanya di sini.

"Dengan begitu, pada saat soft opening kios dan rukonya banyak yang buka, karena tidak diborong para spekulan. Kemudian, terhadap konsumen yang tidak memanfaatkan tempat usahanya, sejak awal developer berkomitmen akan membeli kembali kios dan ruko tersebut dengan harga pokok setelah di potong PPN dan pajak lain," tegas Andy.

Captive market

Ia menjelaskan, sejauh ini kehadiran Modern Town Market disambut cukup baik oleh pasar. Terbukti, saat dipasarkan pada Oktober 2010 lalu, dalam sehari 90% unit ruko dan kiosnya terjual dengan total nilai penjualan sekitar Rp 90 miliar (marketing sales).

Tingginya minat masyarakat untuk membeli dan menyewa ruang usaha, tambah Andy, karena memiliki potensi keuntungan besar. Pasalnya, keberadaan Modern Town Market menjadi kebutuhan bagi masyarakat perumahan Kota Modern (470 Ha) yang saat ini dihuni sekitar 6.000 kepala keluarga (KK) dan perumahan lain di Cipondoh, Kota Tangerang.

"Captive market-nya adalah 6.000 KK yang terdiri atas penghuni belasan klaster di Kota Modern yang sudah penuh dihuni serta penghuni The Colour’s Apartement yang terletak dekat dengan pasar," ujarnya.

Belum lagi, kata Andy, warga sejumlah perumahan di sekitarnya, seperti Taman Royal 1, 2 dan 3, Banjar Wijaya, dan lain sebagainya. Semuanya konsumen pasar modern ini masuk kategori keluarga kelas menengah dan menengah atas dengan daya beli tinggi.

Jumlah itu, tambah Andy, belum termasuk para orang tua yang menyekolahkan putra putrinya di beberapa sekolah terdekat, seperti BPK Penabur, Sekolah Harapan Bangsa 1 dan 2, para pengunjung RS Mayapada atau Metropolis Town Square.

"Kelebihannya adalah lay-out ruang usaha yang seluruhnya mudah dijangkau pengunjung. Misalnya, untuk bangunan ruko ditempatkan di tiga sisi luar bangunan menghadap depan serta samping kanan dan kiri yang seluruhnya menghadap jalan. Lantas, semua kios dan lapaknya ditempatkan di dalam pasar," kata Andy.

"Kios-kiosnya juga ditata mengikuti konsep island, dan masing-masing island terdiri dari dua atau empat unit. Jadi, setiap kios memiliki dua atau tiga muka," tambahnya. 

Selain itu, pasar modern ini juga dilengkapi dua area exhibition cukup luas untuk tempat pameran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan produk lainnya, seperti handy craft, pakaian, produk kecantikan, dan lain-lain. Tujuannya adalah menarik sebanyak-banyaknya pengunjung, termasuk dengan melengkapi posisi kios menghadap ke danau yang menjajakan makanan seperti bakso, lontong sayur, bubur ayam, gado-gado, mie ayam, dan sebagainya.

"Kami tidak ingin kegagalan terjadi di pasar Modern ini. Pengunjung yang sepi adalah promosi buruk terhadap seluruh properti Kota Modern," tegas Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com