Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Foke Tak Cukup Bendung Jokowi

Kompas.com - 21/09/2012, 01:56 WIB

Oleh Bestian Nainggolan

Upaya keras yang dilakukan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli untuk mendongkrak perolehan suara dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua menuai hasil yang signifikan. Namun, peningkatan suara tersebut belum juga mampu menutup celah keunggulan kekuatan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Kesimpulan itu tampak dari kajian terhadap dinamika perubahan suara antara putaran pertama dan kedua dari setiap tempat pemungutan suara (TPS) hitung cepat atau dari hasil exit poll Kompas.

Hasil hitung cepat yang dilakukan Kompas pada putaran kedua dengan 200 TPS sampel terpilih menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara). Dengan perkiraan selisih ketidakakuratan +/- 0,5 persen, diprediksikan tidak kurang dari 52,97 persen suara diraih Jokowi-Ahok, meninggalkan pasangan Foke-Nara yang meraih 47,03 persen suara.

Namun, jika dibandingkan dengan hasil pilkada putaran pertama, 20 Juli 2012, pencapaian dari kedua pasangan yang bertarung ini menunjukkan dinamika laju perubahan suara yang berbeda. Peningkatan perolehan suara pasangan Foke-Nara tampak sangat signifikan, melebihi laju peningkatan suara yang diraih pasangan Jokowi-Ahok.

Pada pilkada putaran pertama, setidaknya Foke-Nara meraih 34,05 persen suara. Dengan perolehan putaran kedua yang diperkirakan 47,03 persen suara, pasangan ini diperkirakan berhasil meningkatkan suara hingga 13 persen. Sementara proporsi peningkatan yang diraih pasangan Jokowi-Ahok sebesar 10,37 persen suara.

Agresivitas peningkatan suara pasangan Foke-Nara juga terlihat dalam rekaman perolehan di setiap TPS sampel hitung cepat (Grafik). Dari 200 TPS sampel, 84 TPS (42 persen) mencatatkan peningkatan suara Foke-Nara lebih dari separuh proporsi suara yang mereka raih pada putaran pertama. Sebagai contoh, TPS 20 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, jika pada putaran pertama pasangan ini hanya meraih 37 suara, pada putaran kedua meningkat empat kali lipat menjadi 186 suara. Namun, terdapat pula sebagian TPS yang justru berkurang dibandingkan dengan putaran pertama. Di TPS 91 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, misalnya, suara pasangan ini merosot dari 25 menjadi 5 pemilih.

Bagi pasangan Jokowi-Ahok, peningkatan perolehan suara drastis tercatat di 44 TPS. Sebagai contoh, TPS 37 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, dari perolehan 91 suara (putaran pertama) kini meraih 249 suara, jauh meninggalkan pasangan Foke-Nara yang meraih 13 suara. Berbeda dengan pasangan Foke-Nara, menurunnya perolehan suara pasangan Jokowi-Ahok terdapat di satu TPS, yaitu TPS 06 Kembangan Utara. Di putaran pertama, pasangan ini mengumpulkan 233 suara, tetapi kini menjadi 208 suara.

Asal suara

Jika ditelusuri, peningkatan suara Foke-Nara tidak lepas dari tambahan pemilih di setiap TPS sampel. Menariknya, peningkatan ini disumbangkan dari TPS yang sebelumnya justru lebih banyak memilih lima calon lain. Tidak kurang dari 75 persen TPS yang saat itu mencoblos selain kedua pasangan yang bertarung di putaran kedua ini dukungannya lebih tertuju kepada pasangan Foke-Nara. Hanya 25 persen yang tertuju kepada pasangan Jokowi-Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com