Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ombre", Pilihan Baru Warna Dekorasi

Kompas.com - 14/09/2012, 16:10 WIB

KOMPAS.com - Bagi Anda yang belum familiar dengan istilah "ombre", coba bayangkan kartu sampel cat dari toko bahan bangunan. Desain ombre merupakan gradasi warna dari terang sampai gelap.

Tren ombre berawal dari cat rambut. Kini, tren teknik mewarnai ombre juga menjangkau bidang kuliner dan dekorasi.

Sebetulnya, mengaplikasikan teknik ombre tidak sulit dan dapat Anda lakukan sendiri. Apalagi, teknik ombre dapat Anda aplikasikan di hampir semua perabotan rumah, mulai laci, dinding, sampai sarung bantal. Namun, masing-masing teknik mewarnai ombre tentu berbeda, tergantung media yang ingin Anda warnai.

Laci ombre

Laci yang diwarnai dengan teknik ombre akan menjadi laci yang menarik untuk kamar bayi, kamar anak, atau bahkan kamar utama. Intinya adalah memilih warna yang tepat.

Untuk mengaplikasikannya, warnai masing-masing laci mulai dari warna termuda sampai warna tertua. Untuk bagian rangka laci, Anda bisa memilih warna netral seperti putih atau warna paling muda dari laci Anda.

Dinding ombre

Saat mewarnai perabotan saja belum cukup, ini waktunya Anda "membawa" ombre ke level lebih lanjut: dinding rumah! Anda dapat mengecat tembok dengan gradasi warna atau memajang lukisan raksasa yang menampilkan gradasi warna.

Namun, jika salah satu aksen dinding rumah adalah panel kayu, Anda dapat mewarnai panel kayu ini dengan teknik ombre. Garis-garis antara kayu akan membuat ombre menjadi lebih playful dan tidak membosankan karena Anda tidak perlu membuat gradasi yang rapih.

Bahan ombre

Bahan ombre bisa Anda buat dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memanfaatkan teknik ikat-celup.

Bagaimana, sudah siap mewarnai rumah dengan gaya ombre?

(Sumber: http://www.decoist.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com