KOMPAS.com - Sederhananya, atap pelana adalah bumbungan atap rumah menyerupai pelana kuda. Dari berbagai bentuk dan jenis atap, bentuk pelana adalah bentuk paling sederhana.
Bentuk pelana hanya memiliki dua sisi miring, sementara sisi lainnya berupa dinding segitiga. Kemiringan atap ini sekitar 35 derajat sehingga dapat menciptakan ruangan dalam plafon.
Kelebihannya, atap pelana memiliki daya serap radiasi dan panas yang baik untuk digunakan di daerah tropis. Atap pelana dapat digunakan untuk rumah bergaya tradisional maupun modern. Selain sederhana dan cocok untuk berbagai jenis rumah, berikut ini kelebihan pemakaian atap pelana:
Pengerjaannya lebih cepat
Konstruksi yang sederhana membuat proses pengerjaan atap pelana jadi lebih cepat. Namun demikian, atap yang sederhana ini juga dapat dikembangkan ke dalam berbagai bentuk.
Kemiringan atap pelana juga dapat disesuaikan, baik itu menjulang tinggi atau landai. Idealnya, kemiringan atap pelana antara 30 hingga 40 derajat. Terlalu landai akan membuat air hujan tidak dapat mengalir. Sebaliknya, terlalu curam beresiko lepasnya genteng Anda.
Namun, jika bersikeras menginginkan atap berbentuk curam, Anda bisa memilih material penutup yang diperkuat dengan sekrup dan genteng yang ringan. Untuk keindahannya, Anda dapat memberikan aksesoris pada bagian dinding segitiganya.
Kebutuhan bahan sedikit
Karena konstruksinya lebih sederhana dan bahan yang digunakan lebih sedikit, pemakaian atap pelana lebih murah ketimbang jenis atap lainnya. Apalagi, jika Anda menggunakan gewel.
Gewel adalah penyangga atap pengganti kuda-kuda kayu. Berbagai material dapat gidunakan untuk menutup atap pelana ini, mulai dari genteng tanah liat, beton ringan, hingga genteng metal.
Kecilnya risiko bocor
Atap berbentuk pelana memiliki risiko bocor yang kecil. Tidak ada pertemuan arah air yang berbeda sehingga tidak ada talang.
Namun, Anda harus cermat memilih kemiringan atap pelana. Jika terlalu landai, air hujan dapat tetap tergenang dan menyebabkan kebocoran.
Sisi buruk
Memang, disamping kelebihannya, atap pelana juga memiliki sisi buruk. Angin akan tertahan pada sisi segitiga. Selain itu, air hujan juga akan mengalir lebih kencang dari dua arah.
Bentuk atap yang menjulang juga membuatnya rentan terhadap retakan akibat terpaan hujan, angin, dan teriknya matahari. Solusinya, letakkan bagian dinding segitiga di sisi yang tidak terlalu sering terkena panas matahari. Selain itu, jangan lupa melapisinya dengan cat khusus eksterior!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.