Pakai Dolar, Tarif Perkantoran Juga Naik....

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan riset Colliers Internasional memaparkan, tarif sewa gedung perkantoran selama kuartal dua tahun ini melonjak. Penyebab lonjakan tarif sewa tersebut karena gedung perkantoran menerapkan mata uang dolar Amerika.

Perusahaan pemasar dan periset properti ini melaporkan, kenaikan tarif sewa kantor di Jakarta berlaku dalam dolar Amerika, khususnya di pusat bisnis di periode tersebut mencapai 25% menjadi 26,6 Dolar AS per m2 atau sekitar Rp 243.450 per m2 dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun tarif sewa dalam rupiah gedung perkantoran di pusat bisnis di Jakarta tersebut cuma naik 13% menjadi Rp 143.807 per m2, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Associate Director Research Service Colliers International, Ferry Salanto, mengatakan tren kenaikan tarif sewa gedung perkantoran di Jakarta tersebut masih bakal terus berlangsung, khususnya di pusat bisnis. Pasalnya, sejauh ini, ruang perkantoran dengan memiliki fasilitas memadai semakin terbatas.

"Saat ini hanya tersedia 4,1% ruangan kantor kosong pada akhir kuartal II 2012," ujar Ferry dalam laporan risetnya.

Justinus Omas, Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land mengatakan kenaikan tarif sewa perkantoran memang sudah sesuai perkiraan.

"Kenaikan hingga 25% memang sudah diprediksi," ujarnya.

Misalnya, proyek perkantoran Central Park dan Kuningan City yang kenaikannya mencapai 23%-35% dalam enam bulan terakhir. (Ragil Nugroho)