Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun ini, 176 Unit Rusunawa Telan Dana Rp 1,2 Triliun

Kompas.com - 05/09/2012, 10:17 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan membangun sebanyak 176 unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sepanjang tahun ini untuk memfasilitasi masyarakat yang belum memiliki rumah tinggal.

"Pembangunannya sudah jalan dan rencananya akan kami tambah lagi sampai menjadi 196 rusunawa," kata Sekretaris Menpera, Iskandar Saleh, usai seminar bertema "Green Urban Housing Policy" di Semarang, Selasa (4/9/2012) kemarin.

Menurut dia, pembangunan ratusan rusunawa tahun ini menelan dana sekitar Rp 1,2 triliun. Ia mengklaim, pembangunan tersebut berbeda karakter dibandingkan dengan pembangunan rusunawa pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, kata dia, rusunawa yang dibangun rata-rata memiliki struktur bangunan lima lantai, sementara rusunawa tahun ini lebih bervariasi, antara dua, tiga, dan enam lantai.

"Kami memang siapkan varian rusunawa, ada yang dua lantai, tiga lantai, dan enam lantai. Fakta di lapangan, masyarakat Indonesia sekarang ini memang belum siap tinggal di rumah susun yang memiliki banyak lantai," katanya.

Ia mencontohkan, rusunawa untuk mahasiswa yang dibangun di Universitas Diponegoro Semarang. Rusunawa di kampus ini memiliki struktur bangunan lima lantai, sama seperti model rusunawa yang dibangun pada tahun-tahun sebelumnya.

"Masyarakat Indonesia belum siap dengan rusun yang tinggi, lima lantai terlalu tinggi. Karena itu, kami membuat varian. Sementara tinggal di dua atau tiga lantai dulu, setelah siap baru ke enam lantai," katanya.

Pembangunan rusunawa tersebut dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, yakni pada tanah penerima bantuan, baik pihak perguruan tinggi, TNI/Polri, pengusaha untuk tempat tinggal buruh, hingga pondok pesantren.

"Yang jelas, penerima bantuan harus memiliki lahan untuk pembangunan rusunawa hibah dari Kemenpera, termasuk rusunawa untuk buruh. Ya, kami akan berusaha mengajak pengusaha untuk mau menyediakan lahan," katanya.

Ia menjelaskan Kemenpera sebagai pemberi hibah pembangunan rusunawa tidak ikut melakukan pengelolaan. Setelah diserahterimakan, pengelolaan akan menjadi tanggung jawab penerima bantuan.

"Meski demikian, kami tetap ikut mengawasi dan memantau pengelolaan. Subsidi pemerintah untuk ini tidak sedikit. Jika ada laporan masyarakat terkait penyimpangan pengelolaan, kami sangat berterima kasih," kata Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com