Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Jabodetabek Tetap Paling Prospektif!

Kompas.com - 10/08/2012, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Analis properti, Panangian Simanungkalit, mengatakan, peningkatan pasar properti di dalam negeri belakangan ini tidak akan membuat bubble (penggelembungan) properti. Menurut dia, pebisnis properti saat ini lebih banyak mengandalkan konsumen lokal ketimbang pembeli asing.

"Pelaku bisnis properti di Tanah Air berulang kali membuktikan mampu bertahan di tengah badai krisis ekonomi dunia. Pesatnya pembangunan properti dan infrastruktur di dalam negeri akan meningkatkan harga bahan material, terutama baja dan semen," kata Panangian di Jakarta, Jumat (10/8/2012).

Hingga akhir tahun, lanjut Panangian, bisnis properti di Indonesia adalah bisnis paling menguntungkan saat ini.

"Bisnis properti tahun ini sangat bagus karena ekonomi membaik, daya beli tinggi dan suku bunga sangat rendah. Akibatnya, bank berlomba-lomba sehingga konsumen dimanjakan," katanya.

Terkait kawasan paling prospektif untuk investasi properti, Panangian menambahkan, masih berada di kawasan Jabodetabek.

"Diperkirakan dalam sepuluh tahun ke depan penduduk Jabodetabek akan bertambah 7,2 juta jiwa. Jika diasumsikan satu rumah dihuni empat orang, maka dalam sepuluh tahun ke depan akan diperlukan 1,8 juta unit hunian sehingga setiap tahun akan dibutuhkan setidaknya 180.000 unit hunian," katanya.

Panangian menambahkan, kondisi yang baik ini akan berlangsung paling tidak hingga lima tahun ke depan.

"Hingga 2017, sunrise location atau daerah-daerah yang memiliki tingkat pengembalian sewa memenuhi atau melebihi cicilan ke bank akan menciptakan tingkat pengembalian optimal. Tingkat pengembaliannya bisa di atas 150 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com