Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran KPR FLPP Belum Mengalami Kemajuan

Kompas.com - 09/08/2012, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat tidak menampik, bahwa program kredit pemilikan rumah yang disalurkan melalui Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Perumahan (KPR FLLP) belum mengalami kemajuan berarti. Fokus masalah yang masih dihadapi Kemenpera saat ini adalah menurunnya jumlah akad kredit KPR FLPP tahun ini.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kemenpera Hazaddin T Sitepu saat membuka kegiatan Sosialisasi Hunian Berimbang dan Evaluasi KPR FLPP di acara buka bersama dan diskusi Sosialisasi Permenpera Nomor 13 dan 14 Tahun 2012 bersama Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (8/8/2012) malam. Hazaddin mengatakan, pembiayaan yang disalurkan dari pihak perbankan untuk KPR skema FLPP ini pun masih kecil.

Seperti diketahui, jumlah KPR yang disalurkan melalui skema FLPP menurun dibandingkan tahun lalu. Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) menyatakan, tahun lalu permintaan KPR FLPP rata-rata 8 ribu per bulan, tapi kini hanya menjadi sekitar 2 ribu per bulan.

Ketua DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia, Setyo Maharso, yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan, penurunan tersebut terjadi salah satunya akibat permintaan konsumen tidak sebanding dengan pasokan yang ada, terutama untuk rumah tapak sejahtera dengan luas lantai 36 meter persegi. Padahal, tahun ini Kemenpera telah menurunkan suku bunga FLPP dari 8,5 persen menjadi 7,25 persen.

"Karena pasokannya memang tidak ada dari pengembang perumahan sehingga suplai tidak memenuhi. Sebab, pengembang telah membangun yang di bawah 36," ujar Setyo.

Kurangnya pasokan tersebut memang akibat adanya perubahan peraturan soal besaran minimal luas rumah. Sebelumnya, pembiayaan FLPP boleh dipakai untuk rumah tipe 21, tetapi kemudian berubah menjadi minimal tipe 36 meter persegi.

Seperti diberitakan sebelumnya, tahun ini Kemenpera menargetkan pembiayaan perumahan bisa mencapai 189.166 unit dengan anggaran Rp 7,10 triliun. Kredit FLPP diberikan untuk dua tipe rumah, yakni rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun (rusunami). Hingga pertengahan 2012 ini, pembiayaan sudah disalurkan kepada 12.805 unit rumah senilai Rp 398,9 miliar.

"Tapi kami yakin terealisasi, karena kami telah membuat aturan harga jual yang ditetapkan per wilayah atau zonasi, tidak bisa lagi Rp 70 juta per unit. Kami juga terus menggencarkan sosialisasi mengenai FLPP ini ke masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com