Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester II, Sektor Properti Tumbuh 20 Persen

Kompas.com - 09/07/2012, 15:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki semester II - 2012, sektor properti tumbuh sampai 20 persen. Pertumbuhan paling tinggi terdapat pada sektor residensial baik untuk pasar rumah landed atau tapak juga pasar apartemen.

Demikian disampaikan Ketua Badan Pertimbangan Realestat Indonesia (REI), Teguh Satria ketika ditemui dalam ajang penghargaan Property and Bank Awards 2012 di Jakarta, Jumat (6/7/2012) malam. Ia mengaku optimis pertumbuhan properti meningkat pada semester II - 2012 dibandingkan semester yang sama pada tahun 2011.

"Pertumbuhan tinggi di pasar residensial karena kebutuhannya cukup besar. Tidak hanya masyarakat yang membutuhkan rumah, tetapi banyak karyawan perusahaan asing membutuhkan apartemen untuk tinggal," katanya.

Teguh mengatakan pertumbuhan sektor properti akan tetap membaik meskipun mendapat imbas penundaan pembelian akibat peraturan Loan to Value (LTV), yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Menurutnya, aturan ini tidak cukup signifikan pengaruhnya terhadap bisnis properti.

"Sektor properti tumbuh sampai 40 persen pada tahun 2011. Pencapaian ini membuat BI khawatir dan mengeluarkan aturan tersebut. Tapi, sebenarnya tidak perlu khawatir mengingat kebutuhan kita sangat banyak," ujar Teguh.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI), Setyo Maharso juga optimis sektor properti pada semester II ini tumbuh dengan baik. Pasar residensial, lanjutnya, mencatatkan hasil cukup baik kecuali dari penyerapan rumah subsidi dengan KPR FLPP.

"Secara umum, pasar residensial tumbuh normal tidak ada masalah karena pasarnya kelas menengah yang sedang tumbuh. Hanya dari rumah subsidi saja, regulasinya menyandera kita semua. Sebagai contoh, PPN lewat Permenpera 7 dan 8 sudah dinaikkan tapi kenyataannya masih Rp 70 Juta juga jadinya tidak akan jalan juga. Menpera bilang akan mengusahakan ke Menkeu, ya kita tunggu saja,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com