Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Rumah Subsidi Dinilai Gagal

Kompas.com - 09/07/2012, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program rumah subdisi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah dengan menggunakan KPR FLPP dinilai gagal. Memasuki semester II - 2012, penyerapan rumah subsidi baru mencapai 12.825 unit dari target 189.166 unit rumah.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, program rumah dengan KPR FLPP gagal, meski masa kerja tahun 2012 masih 6 bulan lagi.

"Kalau kita melihat realisasi penyerapannya dan berapa targetnya, menurut saya FLPP ini gagal," kata Eddy, ketika ditemui akhir pekan lalu.

Menurut Eddy, dengan penilaian gagal tersebut, program KPR FLPP seharusnya dialihkan ke program lainnya. Dalam pandangannya, KPR FLPP dengan bunga 7,25 persen ini diubah atau dikembalikan seperti skema FLPP lama.

"Dibuat saja seperti bantuan uang muka termasuk Prasarana Sarana Umum (PSUU) agar bantuan ini langsung ke masyarakat. Dana memang jadi tidak bergulir, tapi daripada seperti sekarang kondisinya," ujarnya.

Sementara itu, ditemui terpisah, Ketua Lembaga Pengkajian, Pengembangan, Perumahan dan Perkotaan Indonesia, Zulfi Syarif Koto mengatakan, kebijakan Kementerian Perumahan Rakyat tidak pro pasar sehingga mengakibatkan realisasi jauh dari target.

“Pasar itu diartikan sebagai konsumennya, pelaku pembangunannya, serta bank penyalur. Dia harus memperhatikan karakteristik konsumen, pengembang, dan bagaimana perbankan bisa membantu,” katanya.

"Menpera itu tidak membangun rumah karena yang membangun adalah pengembang. Menpera mendorong lewat regulasi agar program ini berhasil, sifatnya stimulan. Tetapi sekarang regulasi membuat para stakeholder tidak mau membangun," ujar Zulfi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com