Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Takut Pakai Bohlam Warna Kuning?

Kompas.com - 28/06/2012, 10:09 WIB

KOMPAS.com - Lampu bohlam berwarna putih lebih banyak digunakan di dalam ruangan ketimbang lampu bohlam berwarna kuning. Alasannya, karena bohlam putih menghasilkan pencahayaan lebih terang sedangkan bohlam kuning hadir temaram.

Namun, perkembangan teknologi membuat lampu bohlam berwarna kuning tak kalah menariknya. Konsumen bisa memanfaatkan nuansa "temaram" bohlam kuning saat diaplikasikan dalam ruangan. Biasanya, bohlam warna kuning lebih banyak diaplikasikan untuk ruang keluarga, karena warna kuning dari lampu akan memberi kesan ruang lebih hangat, nyaman, dekat serta "homy".

Selain ruang keluarga, sebenarnya lampu bohlam warna kuning bisa diaplikasikan di ruang tamu. Bila di ruang ini berlangsung kegiatan dengan pencahayaan menyeluruh maka penggunaan bohlam warna putih tak terhindarkan. Tetapi, bila Anda kedatangan tamu seperti keluarga jauh atau tidak dalam jumlah besar maka ada baiknya memakai bohlam warna kuning. Penggunaan bohlam warna kuning akan memberi kesan pemilik rumah adalah seorang yang hangat dan bersahabat.

Mungkinkah di dapur atau ruang makan diberi lampu bohlam berwarna kuning? Ternyata, aplikasi lampu di dua ruang ini bisa dilakukan. Memang, dapur dan ruang makan butuh pencahayaan terang mengingat kedua ruangan ini memiliki intensitas aktivitas cukup tinggi. Tapi, tak ada salahnya mengaplikasikan warna bohlam kuning. Dengan bohlam jenis ini, warna makanan akan lebih keluar serta menambah nafsu makan anggota keluarga.

Meski demikian, di beberapa tempat tetap butuh pencahayaan dengan bohlam lampu putih tanpa bisa digantikan bohlam lampu kuning. Seperti di ruang baca atau ruang belajar anak. Kedua ruang ini butuh pencahayaan warna putih karena mata butuh intensitas cahaya yang tinggi untuk kegiatan membaca dan belajar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com