Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Listrik, Rusunawa Rp 9 Miliar Tak Ditempati

Kompas.com - 27/06/2012, 09:37 WIB
Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Keberadaan rumah susun di Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang menelan anggaran hingga Rp 9 miliar pada 2007 lalu hanya menjadi hiasan.

Meskipun telah rampung dibangun pada Januari 2011, bangunan yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah belum bisa dihuni sama sekali. Alasannya rumah susun tersebut belum memiliki aliran listrik dan air bersih. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) pun menyoroti masalah ini.

Zakiman, dari Divisi Investigasi dan Monitoring Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia (LMRI), Rabu (27/6/2012) mengungkapkan rusunawa tersebut telah menggunakan APBN serta APBD, tetapi belum juga ada penghuninya.

"Sebaiknya pemerintah setempat secepatnya menyelesaikan pembangunan yang ada seperti (melengkapi dengan) listrik dan air yang selama ini menjadi kendala agar dapat teratasi. Karena instalasinya sampai saat ini sudah terpasang namun belum bisa digunakan sebagaimana mestinya sehingga jangan cuma dijadikan pajangan saja," ungkapnya.

Desakan lain datang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Swadaya Daerah (ForSDa). Ketua FroSDa, Jabir, mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum Kolaka harus mempertanggung jawabkan dana APBD yang ratusan juta untuk pengadaan listrik dan air bersih di rumah susun.

"Tahun 2011 kan Dinas PU bidang cipta karya diberikan anggaran Rp 700 juta lewat dana APBD, tapi sekarang kita lihat sendiri. Sudah hampir satu tahun berlalu rumah susun tersebut belum bisa ditinggali dengan alasan listrik dan air bersih belum ada" tegasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU, Natsir Nasir, membenarkan adanya anggaran ratusan juta rupiah tersebut untuk listrik dan air. Namun dirinya membantah tuduhan dana tersebut di tilap oleh Dinasnya.

"Sekarang kan kita sudah usahakan untuk mengurus lisrik di rumah susun itu. Uang yang Rp 700 juta itu sudah kita belikan instalasi listrik tapi belum dipasang dulu. Begitupun dengan sarana air bersihnya. Pemda kan akan buat perda rusunawa dulu baru ditinggali agar semua peraturan dan ketentuannya jelas" dalihnya.

Karena terbengkalai, bangunan rusunawa itu tampak rusak. Beberapa sudut bangunan terlihat retak dan lingkungannya berubah menjadi kumuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com