KOMPAS.com - Sebelum proses serah terima dari pengembang ke pemilik, ada satu proses penting yang perlu dilakukan. Proses itu adalah pengecekan seluruh kondisi rumah, yaitu untuk mengetahui rumah tersebut dibangun secara benar dan layak ditinggali atau sebaliknya.
Proses serah terima rumah ini merupakan pengalihan hak kepemilikan bangunan atau kaveling dari pihak pengembang kepada konsumennya. Dari sisi hukum, kedua belah pihak setuju untuk menerima tanpa adanya unsur pemaksaan.
Mengacu pada definisi tersebut, Anda sebagai konsumen berhak meneliti kembali kondisi terakhir bangunan yang diserahkan oleh pihak pengembang. Mintalah waktu kepada pengembang sebelum proses serah terima berlangsung.
Beberapa pengembang besar dengan reputasi baik sudah melakukan prosedur ini. Biasanya, standar prosedur produksi mulai dari tahap produksi bagian hulu, meliputi tahap perencanaan awal dan tahap pengadaan sub kontraktor sampai tahap bagian hilir meliputi tahap pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan.
Salah satu pengecekan perlu dilakukan secara teliti adalah kondisi fisik bangunan. Tahap ini dapat dimulai dengan memeriksa seluruh bangunan rumah Anda. Biasanya, kerusakan dapat terlihat pada bagian-bagian yang kurang rapi.
Agar tidak lupa, ada baiknya Anda mencatat kerusakan pada formulir dari pengembang. Apabila pengembang tidak menyediakan, catat di kertas Anda sendiri dengan persetujuan pihak pengembang sebagai bukti permintaan perbaikan. Berikut ini daftar pengecekan fisik dari pekerjaan bangunan yang bisa Anda lihat secara visual:
Pagar depan
Bagaimanakah kerapian bentuk dinding, kekuatan dan kerapian besi, kondisi pengecatan pagar?
Halaman depan
Bagaimanakah kerapian carport dan kondisi halaman depan?