Menciptakan Kamar Mandi yang Manusiawi

KOMPAS.com – Ibarat manusia bebas yang dapat melakukan kehendaknya tanpa terkungkung secara fisik maupun mental, begitu juga seharusnya seorang manusia di kamar mandi. Kamar mandi yang manusiawi berarti kamar mandi tersebut tidak mengekang penggunanya dalam melakukan kegiatan di dalamnya.

Si pengguna dapat mandi, buang air, sampai membersihkan kamar mandi dengan nyaman dan bebas. Kenyamanan tersebut banyak terkait dengan ukuran ruang yang ditentukan oleh ukuran serta peletakkan benda-benda yang ada di dalamnya. Secara tidak langsung, ini berhubungan dengan masalah ergonomis yakni studi tentang merancang bentuk benda-benda agar sesuai dengan ukuran tubuh manusia. Tujuannya adalah untuk membuat manusia nyaman dan melakukan pekerjaan lebih efisien.

Jika aspek ergonomis ini tidak terpenuhi, bukan saja ketidaknyamanan yang didapat. Tetapi, tindakan pemaksaan postur tubuh bergerak tidak semestinya secara berulang dapat menyebabkan cedera. Cedera yang sudah parah akan mempengaruhi syaraf tubuh dan menyebabkan kerusakan permanen.

Berikut ini beberapa ulasan yang dapat dijadikan panduan kenyamanan saat berada di dalam kamar mandi:

• Pastikan ada jarak 45 sentimeter yang dihitung dari bagian tengah bathtub ke dinding. Tujuannya agar saat orang membersihkan diri atau menyeka tubuh sambil berdiri tidak akan terantuk dinding.
• Saat selesai mandi, orang akan menyeka tubuh basahnya dengan handuk. Untuk itu sediakan jarak antara tepian bathtub dengan dinding sekitar 1,05 meter agar kegiatan ini dapat leluasa dilakukan. 
• Untuk membersihkan kaki di kamar mandi, posisi yang nyaman ialah sambil mengangkat kaki dan tubuh agak membungkuk. Agar nyaman saat melakukannya, butuh ruangan khusus. Karena itu sediakan pijakan setinggi 38 sentimeter dan selebar 30 sentimeter pada dinding.
• Saat dibersihkan, posisi nyaman berada dalam kamar mandi dilakukan dengan posisi tubuh membungkuk. Berilah sela sekitar 1,05 meter agar kegiatan bersih-bersih ini menyenangkan.
• Untuk kamar mandi di bawah tangga, hati-hati saat pengguna melakukan posisi berdiri karena terhalang kemiringan langit-langit. Agar hemat tempat, bagian langit-langit paling rendah dapat dimanfaatkan sebagai kloset. (Fransisca Wungu Prasasti/ Serial Rumah)