Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas: Rusunami di Pinggir Rel Kereta, Bukan di Atas

Kompas.com - 22/05/2012, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief membenarkan, bahwa pihaknya dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan bekerjasama membangun rumah sejahtera susun atau rumah susun sederhana milik (rusunami) di kawasan stasiun rel kereta api. Namun, rusunami ini dibangun di pinggir rel kereta api, bukan di atas sepanjang rel kereta api.

"Konsep pembangunan rumah sejahtera susun ini di pinggir rel kereta api. Tujuannya untuk mengurangi pemakaian mobil yang menyebabkan kemacetan," kata Himawan di kantornya, Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Ia mengatakan, rencananya rumah sejahtera susun ini akan dibangun di stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Saat ini, pembahasan dengan PT KAI masih terganjal status tanah.

"Masalah pertanahan sedang dijajaki dimana Hak Guna Bangunan (HGB) di atas HPL (Hak Peruntukan Lahan). HGB itu nanti perumnas, sementara HPL masih milik PT. KAI," ujarnya.

Himawan menjelaskan, untuk HGB di atas HPL kendalanya adalah jangka waktu HGB yang hanya 25 tahun dan kemudian diperpanjang kembali.

"Hanya 25 tahun untuk HGB itu sulit untuk menjualnya, sementara KAI belum terbiasa dengan HGB karena biasanya sewa. Karena itu, kami masih terus menjajaki masalah tanah," kata Himawan.

Sebelumnya, Menpera Djan Faridz mengatakan Kemenpera bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengembangkan rumah sejahtera susun di atas rel kereta api (Baca: Pemerintah Serius Bangun Rusun di atas Rel Kereta). Menanggapi pernyataan ini, Himawan mengatakan rencananya belum sejauh itu. Penjajakan lahan rumah sejahtera susun akan dibangun di pinggir rel kereta api.

"Ya, ada tantangan buat rusun di atas rel kereta api. Tapi, itu ekstremnya saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com