Efek Domino dari Rumah Toko

KOMPAS.com - Spirit berniaga seringkali menggiring kita pada keinginan mencari tempat usaha. Apa yang membuat sebuah kawasan cocok dengan usaha Anda?

"Anda mencari tempat usaha? Ruko ini dijual dengan harga yang terjangkau," tulis sebuah kalimat optimistis yang terpampang di atas kertas linen di depan pintu sebuah ruko di Jababeka, Jawa Barat.

Memang, perniagaan di kawasan ini menjadi menu utama. Ada yang sudah tinggal selama 20 tahun, ada juga yang baru memulai usaha.

Banyak cerita sukses di sini. Walaupun terdengar sentimentil, tapi dengan cepat bisa menyihir orang untuk berinvestasi di kawasan ini. Padahal, pada 1989, Jababeka masih berupa kawasan terpencil penghasil batu bata.

Suteja Sidarta, wakil presiden Jababeka bidang pengembangan bisnis, menjelaskan prosesnya. Sejak dimulai dibangun, kawasan Jababeka diperuntukan untuk industri. Seperti efek domino, pelaku industri membutuhkan tempat tinggal. Seiring bertambahnya hunian, dibutuhkan ruang usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mempertimbangkan lokasi

Menurut Eddy Susanto, manajer bisnis Jababeka, pembelian ruko dapat melalui dua cara. Pertama, membeli langsung dengan menghubungi pengembang, dan yang kedua membeli di pasar secondary market.

Harga jual ruko tergantung tipe yang dipilih. Pengembang biasanya menyediakan dari tipe biasa sampai premium. Setelah membeli ruko yang diinginkan, ada pengembang yang mengenakan biaya tambahan, seperti biaya keamanan dan kebersihan.

Konsumen ruko tidak hanya orang lokal. Konsumen dari Warga Negara Asing (WNA) bisa juga membeli dengan nama perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan peraturan pemerintah.

Bagi beberapa pengelola, menyewakan ruko lebih menguntungkan daripada rumah tinggal karena jangka waktu sewanya lebih lama. Hal ini terkait dengan pihak penyewa memerlukan jangka waktu tertentu sampai balik modal.