KOMPAS.com - Menjadi seorang pengembang yang sukses tidak bisa dicapai dalam proses yang instan. Bila tak jeli dan hati-hati menjalankan strategi bisnis properti, pengembang bisa "terperosok", lalu gulung tikar.
Business Development PT Bangun Properti Indonesia, Alvin kurniawan, yang menjadi pemilik franchise Bahana Paramarta mengungkapkan, setidaknya ada 13 kesalahan kerap dilakukan pengembang dalam berbisnis dan gagal. Menurutnya, 13 kesalahan tersebut meliputi aspek pasar, konsep, marketing, manajemen, dan finansial.
Aspek pasar
- Dilihat dari sisi pasar, pengembang gagal karena salah kaprah menilai investasi.
- Pengembang latah masuk di pasar yang sama. Karena latah, ia tidak memiliki ciri khusus dan unik dibanding produk lainnya.
- Pengembang tidak memperhitungkan timing yang tepat.
- Pengembang gagal karena berproses instan dan cenderung mengabaikan progres.
Konsep
- Pengembang gagal karena konsep propertinya terlalu dinamis, sehingga kerap berubah-ubah
- Pengembang gagal karena mengabaikan permintaan pasar. Artinya, pengembang menyuplai pasokan tanpa melakukan survei siapa pembelinya.