Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nih, Rahasia Kedap Suara pada Partisi Gipsum!

Kompas.com - 30/04/2012, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pembatas ruangan, material gipsum memiliki banyak kelebihan, mulai tahan terhadap api, tahan guncangan gempa, serta membuat ruangan lebih cepat dingin. Namun, kelebihan ini acapkali diragukan konsumen, karena ketika diketuk-ketuk dinding gipsum akan mengeluarkan bunyi sehingga membuat khawatir suaranya bakal mudah terdengar dari ruangan sebelahnya.

"Kebanyakan muncul kekhawatiran seperti ini, sehingga konsumen urung memakai gipsum. Padahal, ruangan tetap bisa kedap suara karena gipsum memiliki fungsi akustik," kata Rahmawan Gunawan, Technical Rep PT Petrojaya Boral Plasterboard kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.

Fungsi akustik pada gipsum, kata Rahmawan, mencakup dua hal, yakni kekedapan suara dan penyerapan suara. Kekedapan suara dinding maksudnya adalah dinding tersebut mampu "menahan" suara bising di ruang A, sehingga tidak mengganggu ruang sebelahnya atau sekitarnya ataupun sebaliknya.

Tingkat kekedapan sebuah dinding biasanya diwakili oleh nilai sound transmission class (STC). Semakin tinggi nilai STC, maka semakin kedap dinding tersebut.

Sebagai contoh, misalnya, dinding batu bata tebal 15 cm dengan plester dan aci mempunyai nilai STC berkisar antara 40 - 44. Dengan tingkat kekedapan seperti itu, percakapan normal di ruang sebelah masih dapat terdengar, namun isi percakapannya tidak bisa dimengerti.

Untuk mendapatkan dinding yang kedap suara atau suara bising tidak terdengar, sebuah dinding minimal harus mempunyai nilai STC 50. Dengan dinding gipsum, kebutuhan tersebut dapat dengan mudah dipenuhi. Konsumen tinggal memilih sistem dinding yang sudah tersedia dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.

Selain kekedapan suara, dalam sebuah ruangan tak terlepas dari penyerapan suara. Sebuah ruangan membutuhkan penyerapan suara demi mengurangi efek gema yang dapat mengganggu kualitas sebuah audio.

"Misalnya saja masuk ke sebuah ruangan baru, luas dan kosong, maka gema akan sangat terasa," katanya.

Rahmawan menuturkan, untuk mendapatkan ruangan dengan kualitas baik dari sisi akustik, pemilihan material pelapis adalah hal paling utama dan sangat penting. Konsumen dapat menggunakan material yang mempunyai nilai penyerapan suara dengan baik.

Kemampuan tersebut biasanya diwakili dengan nilai noise reduction coefficient (NRC). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini sudah tersedia papan gipsum perforasi yang dilengkapi tissue akustik dengan kemampuan penyerapan suara yang baik, yaitu dengan nilai NRC berkisar antara 0,5 – 0,7.

Suwarso, System Development Rep PT. Petrojaya Boral Plasterboard mengatakan, bahwa produk Jayaboard saat ini mampu memenuhi kebutuhan akustik ruangan tersebut. Produk ini, selain mempunyai kemampuan penyerapan suara baik, juga hadir dalam kemasan indah dari segi estetika meliputi empat tipe perforasi geometris yang khas dan unik. Saat diaplikasikan, kemasan ini akan membentuk desain estetik nan unik, serta cocok untuk plafon maupun partisi.

"Kami menyebutnya dengan Jayabell, acoustic & aesthetic plasterboard," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

    Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

    Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

    Berita
    Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

    Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

    Tips
    Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

    Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

    Berita
    Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

    Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

    Apartemen
    Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

    Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

    Perkantoran
    186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

    186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

    Berita
    4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

    4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

    Berita
    Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

    Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com