JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pembatas ruangan, material gipsum memiliki banyak kelebihan, mulai tahan terhadap api, tahan guncangan gempa, serta membuat ruangan lebih cepat dingin. Namun, kelebihan ini acapkali diragukan konsumen, karena ketika diketuk-ketuk dinding gipsum akan mengeluarkan bunyi sehingga membuat khawatir suaranya bakal mudah terdengar dari ruangan sebelahnya.
"Kebanyakan muncul kekhawatiran seperti ini, sehingga konsumen urung memakai gipsum. Padahal, ruangan tetap bisa kedap suara karena gipsum memiliki fungsi akustik," kata Rahmawan Gunawan, Technical Rep PT Petrojaya Boral Plasterboard kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.
Fungsi akustik pada gipsum, kata Rahmawan, mencakup dua hal, yakni kekedapan suara dan penyerapan suara. Kekedapan suara dinding maksudnya adalah dinding tersebut mampu "menahan" suara bising di ruang A, sehingga tidak mengganggu ruang sebelahnya atau sekitarnya ataupun sebaliknya.
Tingkat kekedapan sebuah dinding biasanya diwakili oleh nilai sound transmission class (STC). Semakin tinggi nilai STC, maka semakin kedap dinding tersebut.
Sebagai contoh, misalnya, dinding batu bata tebal 15 cm dengan plester dan aci mempunyai nilai STC berkisar antara 40 - 44. Dengan tingkat kekedapan seperti itu, percakapan normal di ruang sebelah masih dapat terdengar, namun isi percakapannya tidak bisa dimengerti.
Untuk mendapatkan dinding yang kedap suara atau suara bising tidak terdengar, sebuah dinding minimal harus mempunyai nilai STC 50. Dengan dinding gipsum, kebutuhan tersebut dapat dengan mudah dipenuhi. Konsumen tinggal memilih sistem dinding yang sudah tersedia dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Selain kekedapan suara, dalam sebuah ruangan tak terlepas dari penyerapan suara. Sebuah ruangan membutuhkan penyerapan suara demi mengurangi efek gema yang dapat mengganggu kualitas sebuah audio.
"Misalnya saja masuk ke sebuah ruangan baru, luas dan kosong, maka gema akan sangat terasa," katanya.
Rahmawan menuturkan, untuk mendapatkan ruangan dengan kualitas baik dari sisi akustik, pemilihan material pelapis adalah hal paling utama dan sangat penting. Konsumen dapat menggunakan material yang mempunyai nilai penyerapan suara dengan baik.
Kemampuan tersebut biasanya diwakili dengan nilai noise reduction coefficient (NRC). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini sudah tersedia papan gipsum perforasi yang dilengkapi tissue akustik dengan kemampuan penyerapan suara yang baik, yaitu dengan nilai NRC berkisar antara 0,5 – 0,7.
Suwarso, System Development Rep PT. Petrojaya Boral Plasterboard mengatakan, bahwa produk Jayaboard saat ini mampu memenuhi kebutuhan akustik ruangan tersebut. Produk ini, selain mempunyai kemampuan penyerapan suara baik, juga hadir dalam kemasan indah dari segi estetika meliputi empat tipe perforasi geometris yang khas dan unik. Saat diaplikasikan, kemasan ini akan membentuk desain estetik nan unik, serta cocok untuk plafon maupun partisi.
"Kami menyebutnya dengan Jayabell, acoustic & aesthetic plasterboard," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.