Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Kaca Belum Kalahkan China

Kompas.com - 27/04/2012, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kaca nasional berpotensi besar karena konsumsi lembaran kaca di Indonesia masih kecil, yaitu 2,3 kilogram per kapita per tahun pada 2010. Angka tersebut masih jauh di bawah konsumsi China yang mencapai 11 kilogram.

"Padahal, semakin maju negara maka semakin banyak kebutuhan kaca, khususnya kaca yang sudah diolah sehingga memiliki nilai tambah, artinya industri kaca masih punya potensi yang besar," kata Kepala Divisi Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLP) Yustinus di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Menurut Yustinus, 2,3 kilogram tersebut sama dengan satu meter persegi kaca yang belum diproses. Ia menjelaskan, pertumbuhan industri kaca Indonesia saat ini didorong oleh peningkatan kebutuhan kaca dari sektor properti dan otomotif.

"Kebutuhan kaca Indonesia didorong oleh dua sektor yaitu properti dan otomotif, perbandingannya kebutuhan kaca antara properti dan otomotif adalah 3:1," katanya dalam konferensi pers pameran dua tahunan industri gelas dan modul surya "Glasstec/Solarpeq" yang akan diselenggarakan di Dusseldorf, Jerman, pada 23-26 Oktober 2012 mendatang.

Dia menjelaskan, dari sektor properti terdapat 14 juta keluarga dari 61 juta keluarga di Indonesia yang masih belum memiliki rumah. Dari jumlah tersebut pemerintah hanya dapat membangun 80.000 unit untuk menengah bawah, padahal kebutuhannya adalah 900.000 rumah.

"Dengan tren suku bunga pinjaman yang cenderung menurun, maka kredit pemilikan rumah pun dapat semakin diakses oleh masyarakat. Dari sini, jenis kaca yang dipasang di properti juga semakin beragam," tambah Yustinus.

Pada penyelenggaraan "Glasstec/Solarpec" 2010, terdapat 1.444 peserta dari 52 negara dan 49 pengunjung. Pada 2012, panitia menargetkan jumlah pengunjung yang lebih besar di area pameran seluas 262.700 meter persegi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com