Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Butuh Banyak "Jalan Tikus"

Kompas.com - 19/04/2012, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Agar kemacetan di kota Jakarta, terutama jalan-jalan protokol di kawasan Central Business District (CBD) terurai, dibutuhkan solusi kreatif. Caranya ialah dengan mengembangkan "jalan tikus" atau disebut jalan kolektor.

"Tugas gubernur baru DKI nanti mengembangkan jalan-jalan kolektor atau orang sering menyebutnya jalan tikus," kata pengamat hukum properti, Erwin Kallo, kepada Kompas.com di Jakarta ketika ditemui pekan lalu.

Menurut Erwin, kepadatan lalu lintas di jalan protokol terjadi karena semua kendaraan bermuara di seputaran Jalan Sudirman-Thamrin, Rasuna Said, dan Gatot Subroto.

"Kalau jalan tikus ini dikembangkan, maka akan mengurangi kemacetan di area ini. Jadi, semua kendaraan enggak harus melewati jalan protokol," ujarnya.

Kata Erwin, jalan kolektor yang telah berkembang dengan baik dan bisa menjadi contoh salah satunya di belakang Plaza Semanggi, Jakarta Selatan. Bila ini dikembangkan, maka akan mengurangi kepadatan arus lalu lintas. Namun, lanjutnya, kendala pengembangan jalan kolektor adalah kondisi jalanannya sempit, sehingga dibutuhkan akses perbaikan seperti pelebaran jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com