Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah yang Bikin Pengembang Pusing....

Kompas.com - 18/04/2012, 12:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti saat ini dipenuhi oleh rasa was-was. Naiknya rasio pinjaman KPR untuk konsumen membuat pasar properti terguncang. Riset menyebutkan, kredit KPR sebesar 70% untuk pembelian rumah bisa berdampak pada penjualan properti milik pengembang.

Penilaian ini merupakan hasil riset dari konsultan properti, A Cushman & Wakefield Research Publication, yang disampaikan di Jakarta, Selasa (17/4/2012) kemarin. Tak hanya aturan dari Bank Indonesia soal KPR itu saja yang bikin masalah. Riset ini juga menyebutkan, wajib lapor transaksi rumah di atas Rp 500 juta ke Pusat Pelaporan dan Analisis transaksi keuangan (PPATK) juga bikin pusing pengembang. Selain itu, pengembang properti juga pusing oleh rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) maupun rencana kenaikan harga BBM pada kuartal II ini.

"Kenaikan harga BBM tidak berdampak langsung kepada pengembang, tetapi berdampak pada daya beli terhadap produk properti," papar Arief Rahardjo, Head of research & Advisory PT Cushman & Wakefield Indonesia, di Jakarta.

Arief memprediksi, pertumbuhan pasar properti tahun 2012 ini tidak secemerlang semasa 2011.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai penjualan rumah di 2012 ini. Kalaupun ada pertumbuhan positif mungkin angkanya pun tidak akan terlalu signifikan," tambah Arief.

Kondisi ini diakui oleh salah satu pengembang di Tangerang. Ia menyatakan, gamang dengan aneka kebijakan pemerintah yang bisa membuat lesu pasar properti.

"Salah satu yang memberatkan kami itu adalah, wajib lapor transaksi untuk pembelian properti Rp 500 juta, ini bikin pelanggan kami enggan membeli unit," kata pengembang apartemen yang enggan menyebut nama itu.

(Asnil Bambani Amri, Melati Amaya Dori)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com