Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karawang-Bekasi Masih Favorit Kawasan Industri

Kompas.com - 18/04/2012, 11:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang kuartal I tahun 2012 ini kawasan industri Karawang dan Bekasi masih menjadi lokasi favorit meskipun permintaan tanah industri terus menurun. Penurunan permintaan ini akibat pasokan tanah industri yang terbatas.

"Minat pasar besar, namun pasokannya terbatas, sehingga Bekasi, Karawang dan Purwakarta masih menjadi lokasi favorit dengan 85% keseluruhan penjualan tanah industri pada kuartal I ini," kata David Cheadle, Managing Director Cushman & Wakefield Indonesia, dalam paparan kuartal I tahun 2012 di Jakarta, Selasa (17/4/2012) kemarin.

Selain tiga lokasi ini, lanjut David, kawasan industri di Cilegon dan Serang juga memiliki permintaan tinggi sama, seperti kuartal lalu. Permintaan didominasi oleh pelaku industri asing, terutama dari Jepang dengan bidang usaha otomotif. Karena tingginya permintaan ini, kata David, kawasan industri jauh dari potensi bubble atau penggelembungan harga properti.

"Karena permintaan tinggi, dan mereka benar-benar berdasarkan kebutuhan, maka sektor ini jauh dari kemungkinan adanya bubble," jelasnya.

Wira Agus, Associate Director of Industrial Department Cushman & Wakefield Indonesia menambahkan, kelangkaan pasokan pada kawasan industri pada kuartal I ini disebabkan masih adanya tahap pembangunan. Para pelaku industri ini sebenarnya telah melakukan pembelian lahan, namun membutukan waktu 6 -12 bulan dalam persiapannya.

Ke depan, kata Wira, prediksi kawasan industri cenderung tetap menguat lantaran jumlah permintaan cukup besar. Harga jual rata-rata tanah industri dalam rupiah diperkirakan mencapai sekitar Rp 1.326.000 per meter persegi. Sedangkan, dalam dollar AS, harganya mencapai 144 dollar AS per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com