Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Masih Terpusat di Jakarta dan Bali

Kompas.com - 11/04/2012, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pengembangan properti di Jakarta dan Bali masih sangat tinggi. Peningkatan status peringkat Indonesia menjadi investment grade (layak investasi) menjadi salah satu faktor utama pemacunya.

"Investasi di sektor properti di dua kota besar Indonesia ini masih sangat tinggi. Sampai akhir tahun, pertumbuhan propertinya mencapai 15% - 20%," kata Senior Manager Research Knight Frank, Hasan Pamudji, di Jakarta, Rabu (11/4/2012).

Menurut Hasan, harga lahan di Jakarta dan Bali masih jauh lebih murah dibandingkan dengan kota-kota besar di dunia. Kondisi ini juga menjadi faktor penting bagi pertumbuhan properti di kedua kota tersebut. Harga tanah di Jakarta sekitar 2.900 Dolar AS (Rp 26 juta) per meter persegi jauh lebih murah di bandingkan Monaco yang harganya mencapai 58.300 Dolar AS (Rp 535 juta) per meter persegi.

"Kondisi tersebut merupakan salah satu pemacu pertumbuhan di sektor properti di Jakarta," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, investor juga melihat Jakarta sebagai barometer perekonomian di Indonesia. Selain itu, stabilitas politik merupakan kunci utama untuk berinvestasi di sektor properti.

"Dibandingkan Thailand, stabilitas politik Indonesia jauh lebih kondusif. Untuk masalah transportasi juga sangat menunjang, walaupun masih ada beberapa yang harus diperbaiki," tuturnya.

Hasan menambahkan, properti di Bali selama ini banyak diminati oleh pihak asing. Pasalnya banyak obyek wisata menarik di Pulau Dewata itu.

"Indikator peningkatan properti di Bali dapat dilihat dari minat pihak asing yang banyak membeli vila. Kebanyakan investor di Bali berasal dari Australia, Singapura, Malaysia, Inggris dan Jerman," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com