Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Rusunawa Terbengkalai....

Kompas.com - 09/04/2012, 14:54 WIB

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Di tengah bergaungnya rencana Kementerian Perumahan Rakyat membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di daerah-daerah, bangunan rusunawa yang terletak di Jalan Sesep Madu Kota, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, perlu segera diperbaiki. Beberapa fasilitas yang ada di rusunawa tersebut saat ini rusak seperti kebanyakan rusunawa di daerah lain.

"Kami beberapa waktu lalu telah melakukan konsultasi ke Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, terkait banyaknya kerusakan bangunan rusunawa tersebut. Mereka siap mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki seluruh sarana dan prasarana rusunawa yang rusak," kata Ketua Komisi II DPRD Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung, di Palangka Raya, Minggu (8/4/2012).

Menurut dia, Direktorat Cipta Karya akan memperbaiki bangunan tersebut, dengan catatan pemerintah kota (pemkot) dan DPRD Palangka Raya melakukan penghitungan secara rinci fasilitas yang perlu diperbaiki. Namun, untuk pelaksanaannya melalui proses agak panjang karena menggunakan dana dari APBN.

Ia mengatakan, saat ini bangunan rusunawa tersebut belum diserahterimakan oleh pusat kepada pemkot sehingga masih merupakan kewajiban pusat untuk melakukan pembenahan bangunan tersebut.

"Oleh sebab itu, kami ingatkan pemkot saat ini selaku pengelola bangunan itu, bahwa ketika telah dilakukan rehabilitasi fasilitas tersebut harus dijaga dengan baik," kata Nenie.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Palangka Raya Hatir Sata Tarigan mengungkapkan, rusunawa sebaiknya dikelola oleh pihak ketiga agar bisa dioperasikan dengan maksimal. Hatir mengungkapkan, selama dikelola oleh Pemkot Palangka Raya rusunawa mengalami banyak masalah. Selain kondisi bangunan rusak, fasilitas listrik dan air sudah dicabut sehingga sudah sepantasnya kinerja pengelola dievaluasi.

Beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kota Palangka Raya Sem mengakui, pihaknya masih menunggak pembayaran listrik dengan PLN serta menunggak tagihan air dengan PDAM. Sem menjelaskan, terbengkalainya rusunawa disebabkan banyaknya kesalahan dalam melakukan pengelolaan. Salah satunya adalah kelemahan menagih rekening listrik dan air dari para penghuni.

"Kami sendiri tidak memiliki anggaran untuk menutupi tunggakan itu, sebab biaya pengelolaan fasilitas rusunawa murni dari pendapatan biaya sewa para penghuni kamar yang ada di bangunan tersebut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com