Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Merasa Aman dengan "Cicilan Bertahap"

Kompas.com - 07/04/2012, 11:21 WIB

KOMPAS.com - Seperti sudah diketahui, untuk membeli properti ada banyak cara pembayarannya, mulai pembayaran secara tunai (cash) keras, tunai bertahap, dan KPR. Bahkan, meskipun masih menulai polemik, Pemerintah saat ini memfasilitasi pembiayaan KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Namun, dari banyaknya cara pembayaran itu, pengembang merasa aman dengan cara cicilan bertahap. Ali Tranghanda dari Indonesia Property Watch (IPW) mengungkapkan, pengembang merasa aman dengan cara ini karena umumnya mereka tidak banyak berhubungan dengan perbankan. Hal itu berbeda dengan pembayaran melalui skema KPR, karena suku bunga bank sangat berpengaruh.

Cara pembayaran dengan cicilan bertahap biasanya ditawarkan oleh pengembang secara beragam. Ada 18 kali cicilan, 24 kali, bahkan 36 kali. Keuntungan menggunakan jenis ini adalah pembayaran yang dilakukan konsumen lebih ringan karena bisa disesuaikan dengan masa pembangunan.

Setelah masa penyerahan bangunan, umumnya harga properti tersebut meningkat dari 20 % menjadi 40 %. Selain itu, apabila rumah ingin disewakan, maka konsumen dapat memanfaatkan fasilitas refinancing (pembiayaan kembali) dari bank.

Umumnya, bank akan membiayai pembelian properti sebesar 70 % - 80 % dari harga jual. Bila menjadi kenyataan, maka kemungkinan pembiayaan rumah hanya perlu sebesar 10 % dari harga perdana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau